Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi

Hermenentika difungsikan sebagai suatu ilmu untuk memahami teks berdasarkan teori-teori linguistik, dan menjadi landasan segala interpretasi teks. Hermeneutika merupakan fondasi ilmu kemanusiaan difungsikan sebagai landasan metodologis untuk ilmu humaniora. Semiotika adalah cabang ilmu yang mengkaji persoalan tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi tanda. Penekanan teori semiotika dalam kaitannya dengan karya sastra adalah pemahaman makna karya sastra melalui tanda. Keseluruhan teks dari suatu karya sastra merupakan tanda-tanda yang perlu dimaknai untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap teks tersebut. Teks sastra secara keseluruhan merupakan tanda yang memiliki ketidaklangsungan ekspresi yang perlu dimaknai oleh pembaca. Hermeneutika dan semiotika dalam puisi memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang dasar analisis, pembacaan hermeneutik, semiotik, dan analisis karya sastra puisi.

Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation

Buku ini mendiskusikan berbagai pendekatan penjaminan mutu pembelajaran jarak jauh, baik yang bauran maupun sepenuhnya daring, yang digunakan di berbagai belahan dunia. Berbagai kerangka dan standar penjamainan mutu yang disajikan dapat memberi wawasan dan inspirasi bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu pembelajaran jarak jauh yang dilakukannya. Demikian juga, kerangka penjaminan mutu sumber pembelajaran Terbuka yang didiskusikan dalam buku ini dapat membantu perguruan tinggi dalam mengembangkan dan memanfaatkan berbagai OERs yang tersedia di Internet.

The 2nd International Seminar of Science and Technology: Accelerating Sustainable innovation towards Society 5.0

Answering The Unprecedented Challenges in Business Sustainability Throughout Knowledge Investment and Collaborative Innovation

Proceeding The 2nd International Seminar of Science and Technology : Accelerating Sustainable Innovation Towards Society 5.0

Society 5.0 paradigm offers a refinement of the 4.0 concept, emphasizing the balance between modern technology, such as ICT and artificial intelligence (AI), in harmony with society and the natural environment. In Society 5.0 paradigm, the leading emphasis/actor is human, by creating novel scientific findings relevant to value and wisdom, thus able to reduce economic inequality and create global prosperity. Such a positive impact on the global scale is in accordance with the stated purpose of the Sustainable Development Goals, established by the United Nations in the General Assembly in 2015. To support this global movement, we, as the committee of the 2nd International Seminar of Science and Technology 2022, propose a theme of “Accelerating Sustainable Innovation toward Society 5.0”. We classified the theme into three sub-topics: Science and Mathematics for Innovation, Sustainable Food Agriculture, Environmental Engineering and Sustainable Development.

Science and Technology For Society 5.0

buku ini berisi kajian perkembangan sains dan teknologi menghadapi era society 5.0 dari sudut pandang berbagai bidang ilmu. Society 5.0 atau masyarakat 5.0 merupakan suatu era masyarakat yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahannya dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir dari perkembangan sains dan teknologi. Konsep society 5.0 atau yang dikenal dengan super smart society atau masyarakat super cerdas, dikenalkan pertama kali oleh pemerintah Jepang, yang menekankan bahwa teknologi harus menjadi bagian dari manusia itu sendiri. Konsep society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang telah ada sebelumnya mulai dari era society 1.0 hingga 4.0.

Open and Distance Education In Asia : Good Practice From AAOU Members

Since DE has a long history in Asia and is continuously evolving, creating a significant amount of human capital and economic growth, it is imperative to track this progress, particularly as it is practiced by open universities. As the largest OU association in Asia, AAOU, feels compelled to do this. The book would initially include chapters produced by each institutional full member of AAOU. However, due to time constraints, only eight chapters – written by the Korea National Open University (KNOU), Open University of China (OUC), Open University of Japan (OUJ), Open University Malaysia (OUM), Open University of Sri Lanka (OUSL), Sukhothai Thammathirat Open University (STOU) of Thailand, University of the Philippine Open University (UPOU), and Universitas Terbuka (UT) of Indonesia – are included in this book. Each chapter provides a thorough explanation of the origins, growth, and development of DE in the respective country as well as the evolution of the country’s open university.