Page 67 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 67
Yunus dan Pannen, Pengembangan Bahan Ajar ....
menyesuaikan diri terhadap perubahan dari (1) ketergantungan
terhadap dosen atau guru menjadi belajar mandiri, (2) belajar
tatap muka ke belajar jarak jauh, (3) belajar dari sumber lisan ke
sumber belajar berbasis teks tertulis, (4) lingkungan belajar
kampus ke lingkungan rumah.
Dalam konteks UT, simpulan atas temuan tersebut dapat
dipahami dari dua hal. Pertama, UT sebagai sebuah institusi PT JJ
adalah yang pertama dan saat ini hanya satu-satunya di
Indonesia. Sementara itu, hampir seluruh mahasiswa yang masuk
ke UT dibesarkan dan dididik dalam lingkungan belajar yang
interaksi antara guru atau dosen-mahasiswa dilakukan secara
tatap muka dalam waktu dan tempat yang sama, termasuk
segenap hal lain yang terkait dengan studi mereka. Oleh karena
itu pula, bahan ajar PT JJ sebaiknya tidak hanya menyajikan
materi pelajaran dan aktivitas instruksional, tetapi juga sekaligus
perlu mendidik mereka dengan strategi belajar yang efektif.
Kedua, pelbagai penelitian, termasuk temuan riset komparatif
antarnegara yang dilakukan UNESCO, menunjukkan betapa
minat, kebiasaan, dan keterampilan membaca masyarakat
Indonesia pada umumnya sangat tidak menggembirakan. Hal ini
pasti akan berpengaruh besar terhadap kesiapan dan
keberhasilan mereka dalam studi di UT yang menggunakan
media, terutama media cetak, sebagai wahana belajarnya, serta
menuntut otonomi dan kemandirian mahasiswa dalam belajar.
Yang juga harus diperhatikan penulis dalam mengem-
bangkan bahan ajar adalah peruntukan jenjang program. Untuk
mahasiswa jenjang program apa, bahan ajar itu ditulis? lni terkait
dengan keluasan dan kedalaman ruang materi sajian. Ruang
kurikuler bahan ajar untuk mahasiswa diploma pasti tidak persis
sama dengan jenjang sarjana, yang juga pasti berbeda dengan
program magister. lni harus dipahami betul oleh penulis, sebab
latar belakang pendidikan, pengalaman keilmuan, dan lingkungan
54