Page 280 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 280

Trends in Science and Technology   241
                                                   for Sustainable Living


                latar belakang pendidikan yang tinggi umumnya memiliki tingkat
                ekonomi lebih tinggi. Selain itu, pendidikan yang cukup memberikan
                bekal pengetahuan tentang pengolahan dan pemanfaatan pangan
                yang tepat. Seorang anak tumbuh di keluarga dengan kondisi
                edukasi dan ketahanan  pangan yang rendah pertumbuhannya
                akan lebih rentan terhambat. Tingkat pendidikan maupun edukasi
                yang rendah serta ketidakpahaman orang tua terhadap gizi yang
                baik untuk sang anak menjadi faktor kunci penyebab tumbuh
                kembang anak yang buruk.
                     Faktor sosial dan politik kaum minoritas menilik risiko
                penyebab ancaman ketahanan pangan dari segi ras, gender dan
                seksualitas. Perempuan memiliki risiko ancaman lebih tinggi, yaitu
                akses pangan yang buruk dibanding laki-laki. Angka menunjukkan
                bahwa 60% penduduk dunia yang sedang mengalami gangguan
                terhadap pangan berkualitas adalah perempuan. Selain itu,
                perempuan umumnya memperoleh penghasilan yang lebih rendah
                daripada laki-laki. Terlebih lagi, kurangnya edukasi, ketidaksamaan
                gender  (inequality), masalah prioritas kepemilikan aset seperti
                tanah/lahan, serta eksploitasi tenaga kerja juga menjadi masalah
                yang dialami banyak perempuan. Masalah-masalah yang dialami
                perempuan pada umumnya tersebut membawa dampak besar
                dalam upaya peningkatan ketahanan pangan diri, keluarga
                dan masyarakat. Perempuan  yang mengalami masalah dalam
                memperoleh pangan yang berkualitas akan berakibat langsung
                kepada anak-anaknya, yaitu terganggunya tumbuh kembang
                anak tersebut.  Hal ini  tentu akan memberikan  dampak terhadap
                generasi penerus di suatu masyarakat.
                     Selain  gender, faktor penyebab kerentanan ketahanan
                pangan adalah ras dan kelompok etnis. Ras dan kelompok etnis
                yang  tergolong  minoritas  lebih  rentan  terhadap  kemiskinan,
                kurangnya edukasi dan kesempatan bekerja, serta diskriminasi
                (rasisme dan prasangka). Hal ini terjadi pada negara-negara
                dengan multikulturalisme yang tinggi seperti Amerika Serikat,
                Kanada dan Inggris. Di Inggris, kelompok masyarakat ras hitam
                mengalami tingkat kekurangan pangan (20% responden)
                dibandingkan kelompok ras putih (7%). Pengaruh etnis juga menjadi
                faktor penyebab kerentanan kekurangan pangan. Sebuah studi di
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285