Page 279 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 279
240 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Terbuka (2023)
Aktivitas industri pangan juga berdampak pada lingkungan,
bukan hanya dari tahap produksi pangan namun juga dalam
tahap aktivitas pasca-produksinya. Data menunjukkan 50% plastik
yang digunakan untuk pengemasan produk pangan berasal dari
turunan bahan bakar fosil (Zhang, 2020). Plastik-plastik tersebut
membutuhkan waktu lama untuk terurai secara alami, kurang
lebih 20 sampai dengan 500 tahun tergantung jenis dan tempat
pembuangannya (Chamas et al., 2020). Selain plastik, kemasan
pangan juga menggunakan bahan seperti gelas atau kaca dan
lapisan alumunium yang juga dapat berkontribusi terhadap
kerusakan lingkungan. Kemasan dari gelas atau kaca dan
alumunium membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai
di alam. Walaupun kemasan sekali pakai tersebut dapat didaur
ulang, tetapi tidak ada jaminan bahwa semua bahan kemasan
sekali pakai tersebut bisa mencapai tahap daur ulang.
d. Ketahanan dan Kemampuan Adaptasi
Faktor pangan yang adaptif juga merupakan aspek penting
dalam suatu ketahanan pangan. Berbagai faktor risiko dapat
mengganggu ketahanan pangan, misalnya perubahan iklim,
urbanisasi, bencana alam dan krisis politik serta finansial (Gregory, P.
J., Ingram, J. S. I., & Brklacich, M., 2005). Sistem pangan yang tangguh
dan adaptif akan mampu bertahan hingga masa mendatang dan
dapat berlanjut dalam jangka waktu yang panjang. Ketangguhan
yang diperlukan adalah dari segi ekonomi, sosial serta lingkungan.
e. Faktor Sosial dan Ekonomi
Ketahanan pangan bergantung kepada tingkat sosial dan
ekonomi masyarakat. Kaum minoritas sangat rentan tidak punya
akses pangan yang berkualitas baik. Berbagai faktor yang bisa
mempengaruhi kaum tersebut, misalnya tingkat edukasi, tingkat
ekonomi, faktor politik serta faktor sosial seperti rasisme dan
diskriminasi. Sebagai contoh, individu dengan level edukasi yang
lebih tinggi bisa memperoleh pangan berkualitas pangan lebih
mudah dibandingkan dengan yang masyarakat dengan tingkat
pendidikan lebih rendah. Hal ini disebabkan individu dengan