Page 274 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 274

Trends in Science and Technology   235
                                                   for Sustainable Living


                     Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diperlukan
                adanya kolaborasi antar instansi pendidikan, industri dan
                pemerintahan. Oleh karena itu berbagai industri, baik secara
                mandiri maupun melalui kemitraan, telah mencetuskan berbagai
                macam komitmen untuk merealisasikan SDG ini. Industri pangan
                mempunyai peran yang sangat besar dalam mewujudkan 17
                sasaran ini, misalnya mengentaskan kelaparan, menyediakan
                air  bersih  dan  menjaga  ekosistem  berkelanjutan.  Terlebih  lagi,
                secara tidak langsung industri pangan juga dapat membantu
                meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan gizi
                (fisik) dan jual-beli produk pangan (ekonomi). Ketahanan pangan
                (food security) merupakan jaminan bahwa semua manusia,
                terlepas dari status ekonomi, gender dan kedaerahan, mempunyai
                jaminan akses fisik dan ekonomi terhadap pangan yang aman dan
                bergizi. Committee on World Food Security (CFS) (CFS, 2014) telah
                mengidentifikasi empat pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan
                (availability),  akses (access),  pemanfaatan (utilization)  dan
                stabilitas (stability). Ketika keempat kriteria tersebut tidak tercapai,
                maka ketahanan pangan  suatu masyarakat atau komunitas
                akan terganggu (food insecurity). Pada tahun 2023, lebih 345 juta
                orang di seluruh dunia mengalami dampak gangguan ketahanan
                pangan, yaitu kelaparan serta berbagai penyakit fisik dan mental
                akibat kurangnya akses terhadap pangan sehat (WFP, 2023).
                Faktor penyebab gangguan ketahanan pangan dapat timbul dari
                kemiskinan, pengangguran dan kurangnya akses pangan bermutu
                (Carlson et al., 1999). Mutu pangan yang ada, baik intrinsik maupun
                ekstrinsik merupakan penentu ketahanan pangan.
                     Mutu merupakan suatu penilaian standar suatu produk
                pangan. Pada suatu produk pangan, mutu atau kualitas (food
                quality) dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek gizi dan
                aspek sensori seperti rasa, warna dan aroma, serta keamanan
                dalam konsumsi (European Commission, 2021). Mutu pangan
                juga  dapat  dinilai  dari  cara  pembuatan  dan  pemasaran  produk
                tersebut. Kualitas atau mutu suatu produk pangan bisa berbeda-
                beda di mata konsumen (Petrescu, D. C., Vermeir, I., Burny, P., &
   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278   279