Page 276 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 276

Trends in Science and Technology   237
                                                   for Sustainable Living


                     Artikel ini membahas hubungan antara kualitas, ketahanan
                serta keberlanjutan pangan. Hubungan tersebut dapat dilihat
                dari  beberapa  aspek  seperti  aksesibilitas  pangan,  nilai  gizi  dan
                keamanan pangan serta dampak produksi maupun pengolahan
                pangan  terhadap  lingkungan.  Dengan  mengkaji  aspek-aspek
                tersebut secara menyeluruh, maka diharapkan para pelaku industri
                yang berkaitan  dengan pangan dapat menganalisis  kebutuhan
                dan peluang untuk dapat menciptakan suatu sistem berkelanjutan
                (sustainability) serta mendesain strategi maupun regulasi
                yang dapat merujuk untuk berbagai sasaran, terutama untuk
                merealisasikan SDG di masa depan.

                PEMBAHASAN

                1.   Hubungan antara Ketahanan, Mutu dan Keberlanjutan
                     Pangan
                     Ketahanan pangan dapat dicapai ketika pangan tersebut
                tersedia secara kontinyu, dapat diakses oleh konsumen secara
                mudah, digunakan secara tepat dan memiliki kualitas dan
                kuantitas yang memadai. Selain itu, pangan yang bermutu baik
                adalah  pangan  yang  memperhatikan  keberlanjutan  dari  aspek
                lingkungan, kesejahteraan  manusia dan makhluk hidup lainnya
                serta ketahanan produk pangan terhadap perubahan yang
                mungkin terjadi. Penjelasan hubungan ketiga aspek tersebut dapat
                dilihat sebagai berikut.

                a.   Keterjangkauan suatu Bahan Pangan
                     Keterjangkauan pangan merupakan suatu parameter
                standar ketahanan pangan yang baik. Keterjangkauan dapat
                didefinisikan  lima  hal,  yaitu:  (1)  keberadaan  (apakah  produk
                tersebut  ada  untuk  konsumen),  (2)  aksesibilitas  (apakah  produk
                tersebut  dapat  diperoleh  oleh  konsumen),  (3)  keterjangkauan
                secara ekonomi (apakah produk tersebut dapat dibayar oleh
                konsumen), (4) penerimaan (apakah produk tersebut sesuai
                dengan selera konsumen), dan (5) akomodasi (apakah produk
                tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen) (Caspi, C. E.,
   271   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281