Page 277 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 277

238     Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                 Sorensen, G., Subramanian, S. V., & Kawachi, I., 2012). Ketika kelima
                 hal tersebut dapat dipenuhi suatu bahan pangan maka bahan
                 pangan tersebut dapat diperoleh dengan mudah oleh konsumen
                 karena keberadaaannya pun mudah ditemui.
                       Pada tahun 2021, sekitar 858 juta manusia mengalami
                 kekurangan gizi dan angka tersebut dapat meningkat bila tidak
                 ada intervensi (WHO, 2022).  Menurut organisasi Welthungerhife
                 (WHH, 2022), sekitar 44 negara memiliki tingkat kelaparan yang
                 memprihatinkan, sebagai  contoh adalah Republik Afrika Tengah,
                 Chad, Kongo, Madagascar dan Yemen memiliki tingkat kelaparan
                 yang sangat tinggi. Berbagai faktor penyebab saling berkaitan,
                 yaitu  kemiskinan,  ketidakadilan,  konflik  negara,  diskriminasi  dan
                 lemahnya  sistem  kenegaraan  merupakan  penyebab  utama  dari
                 kelaparan  (Drexel  University,  2021).  Berbagai  faktor  penyebab
                 tersebut menyebabkan pangan dengan kualitas baik dari segi gizi
                 dan kesehatan menjadi langka. Kelangkaan pangan bukan hanya
                 menjadi masalah di negara berpenghasilan rendah namun di
                 negara maju. Seperti halnya di Amerika Serikat, lebih dari 34 juta
                 individu pada tahun 2021 mengalami kelaparan dan ketiadaan
                 pangan, terutama untuk kaum minoritas seperti komunitas
                 hitam, hispanik dan kaum asli Amerika (FRAC, 2022). Di Benua
                 Eropa, sebanyak 1 dari 5 orang tidak bisa memenuhi kebutuhan
                 pangannya, misalnya saja di negara Romania (34%), Bulgaria (32%)
                 dan Yunani serta Spanyol (28%) yang tercatat memiliki populasi
                 miskin maupun terasingkan terbanyak di Eropa (FEBA, 2022). Oleh
                 karena itu, keterjangkauan terhadap pangan perlu diperhatikan,
                 bukan hanya untuk negara berkembang akan tetapi juga untuk
                 negara di seluruh dunia.

                 b.    Gizi dan Kesehatan
                       Ketahanan  pangan  juga berarti  keharusan  bagi  suatu
                 produk pangan memiliki nilai gizi yang baik dan bermanfaat
                 untuk manusia. Produk pangan yang memiliki gizi rendah dapat
                 menyebabkan malnutrisi, yaitu kekurangan atau kelebihan
                 maupun ketidakseimbangan nutrisi yang dialami oleh tubuh (WHO,
                 2023, hlm. 2). Malnutrisi bisa timbul karena diet yang buruk dan
                 kandungan gizi pangan yang tidak terserap dengan baik oleh tubuh
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282