Page 86 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 86
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
hubungan yang padu antara pola sajak abba di
kuatrain 2 dan plot dengan efek terciptanya ide
yang bergerak dinamis di dalam ikatan bunyi
sajak abba akhir yang artistik.
c. Analisis Sajak Terzina 1
Pola sajak terzina 1 pada puisi soneta
“Senja” Sanusi Pane dapat dicermati pada tabel
kolom 03, pola sajak //cde// pada halaman 59.
Pola sajak di terzina 1 adalah cde dengan
perbedaan kesamaan dan perbedaan bunyi
dengan bentuk bunyi sajak sebelumnya. Kata
dahsyat dengan bunyi akhir /at/, berbeda pula
dengan kata rawan dengan bunyi akhir /an/,
demikian juga kata alam dengan bunyi akhir /am/.
Perbedaan bunyi setiap akhir baris menciptakan
harmonisasi musikal soneta “Senja”.
d. Analisis Sajak Terzina 2
Analisis sajak terzina 2 menghasilkan sajak
yang sama dengan sajak terzina 1. Mari kita
cermati pola sajak akhir di baris-baris terzina
2 dapat dilihat pada tabel kolom 04 bersajak //
cde// dalam halaman 59.
Kata malam dengan bunyi akhir /am/,
berbeda pula dengan kata rupawan dengan
bunyi akhir /an/, demikian juga kata adat
dengan bunyi akhir /at/. Perbedaan bunyi setiap
akhir baris menciptakan harmonisasi musikal
soneta “Senja”. Dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara pola persajakan terzina 1 dan
2 mempunyai hubungan yang integral dalam
menciptakan kepuitisan sebuah puisi soneta
“Senja” karya Sanusi Pane.
75