Page 77 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 77

Bagian 04


                             (1)  Malam turun perlahan-lahan.
                             (2)  Suara angin tertahan-tahan,
                             (3)  Burung termenung mengingat suka,
                             (4)  Diam takut menanti malam,


                                   Larik pertama kuatrain  pertama, (2)
                             larik terakhir kuatrain  pertama, digambarkan
                             malam seolah-olah  bergerak turun  perlahan-
                             lahan. Demikian halnya angin seolah-seolah
                             menyampaikan sesuatu dengan  suara yang
                             tertahan-tahan. (3)  larik ketiga kuatrain kedua,
                             dan (4) larik pertama  terzina kedua, digambarkan
                             bahwa ketika senja tiba burung pun termenung
                             seolah-olah layaknya manusia dan ia pun diam
                             takut menanti malam seolah-olah  merasa
                             gelisah seperti manusia ketika ia menghadapi
                             problema kehidupan. Gaya Bahasa personifikasi
                             mempunyai keutuhan makna baik secara kohesi
                             maupun koherensi yang membentuk bunyi
                             yang artistik. Soneta “Senja” selain penyairnya
                             memanfaatkan  gaya  Bahasa  personifikasi,  juga
                             memanfaatkan gaya  Bahasa simile,  dan  gaya
                             Bahasa paralesme.


                          b.  Gaya Bahasa Simile

                                   Simile adalah ranah pidato yang terdiri
                             atas perbandingan  antara satu  item  dengan
                             item yang lain untuk menggambarkan  Berbicara
                             secara  umum tentang  metafora, dalam arti
                             bahwa ia menggambarkan sesuatu yang kontras
                             figuratif  yang  sama  dengan  subtipenya.  frasa
                             seperti ini digunakan semata-mata untuk tujuan
                             sebuah perbandingan.  Ini adalah Kesamaan
                             objek, tindakan  atau hubungan  dalam ukuran,
                             bentuk,  aktivitas,  warna,  dampak,  dan  lain  lain
                             merupakan  kontradiksi  yang  lahir  dari  pikiran
                             manus (Devlin, 2008)  dalam ( Sadeq A.E. 2019:
                             22).


            66
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82