Page 75 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 75
Bagian 04
sehingga efek yang dihasilkan betul-betul serius
atau hidmat.
Struktur diksi terkait dengan analisis sinonimi
dalam soneta “Senja” berfungsi memberi penekanan
makna kata tertentu seperti yang dimaksud oleh
si penyair. Sinonim dalam soneta “Senja” secara
eksplisit disebut, yakni hening, tenang, sunyi,
senyap, seperti pada dua utaian soneta. Lihat
kuatrain pertama pada bait ke-1
(1) Damai sentosa hening tenang,
(2) Sunyi senyap alam sekarang,
Parera (2003: 34) menegaskan bahwa dalam
pemakaian bahasa sering dijumpai keinginan
pemakai bahasa untuk mengganti satu makna
dengan kata lain yang maknanya kurang lebih mirip
sama sebagai variasi atau sebagai ciri kebebasan
berbahasa seperti kata hening, tenang, sunyi,
senyap. Kata hening dan tenang mempunyai
kemiripan makna yang merujuk referen tidak ada
suara. Fungsi puitisnya, larik satu bertaut dengan
larik kedua yang memberikan penekanan makna
bahwa pada malam itu situasinya sungguh hening
tenang, dan sunyi senyap, serta damai sentosa.
Dengan demikian, terdapat konsep variasi bentuk
ungkapan, yakni hening-tenang di larik satu, dan
hening-tenang di larik dua.
Sinonim serta konsonansi yang menu juk
kepada aliterasi konsonan di posisi akhir konstruksi,
seperti /ng// dalam kata hening tenang, sunyi senyap
pada larik satu dan larik dua. Pemilihan kata-kata
tersebut didasarkan atas estimasi terwujudnya
bunyi (ang) sehingga terwujud pula aliterasi yang
musikal dan artistik.
64