Page 60 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 60
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
Semiotik adalah ilmu tanda-tanda, Tanda
mempunyai dua aspek.yaitu penanda (signifier)
dan petanda (signified), Penanda adalah bentukf
ormalnya yang menandai sesuatu yang disebut
petanda, sedangkan petanda adalah sesuatu yang
ditandai oleh penanda tersebut. Contohnya kata
“ibu” merupakan tanda berupa satuan bunyi yang
menandai arti. Tanda terkait dengan ikon, indeks,
dan simbol. Ikon adalah tanda yang menunjukkan
adanya hubungan yang bersifat alamiah antara
penanda dan petandanya. Hubungan itu adalah
hubungan persamaan, misalnya gambar kuda
sebagai penanda yang menadai kuda (petanda)
sebagai artinya. Potret menandai orang yang
dipotret, gambar pohon menandai pohon. Indeks
adalah tanda yang menunjukkan hubungan kausa
(sebab-akibat)antara penanda dan petandanya,
misalnya asap menandai api, alat penanda angin
menunjukkan arah angin, dan sebagainya. Simbol
adalah tanda yang menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan alamiah antara penanda dengan
petandanya, hubungan bersifat arbitrer (semau-
maunya). Arti tanda itu ditentukan oleh konvensi.
“Ibu” adalah simbol, artinya ditentukan oleh
konvensi masyarakat bahasa (Indonesia). (Pradopo
DJ.R. 2021: 107).
2. Bahasa
Menurut Sunardi, semiotik pada intinya adalah
teori tentang bahasa, tentang tanda. Semiotik dapat
membantu hidup kita, sejauh semiotik membuat
kita semakin kreatif dalam menggunakan bahasa,
atau paling tidak dapat membuat kita tidak terikat
pada bahasa yang sudah kita ciptakan.Terkait
dengan pendapat Sunardi, Piliang melihat, dewasa
ini ada kecondongan untuk melihat aneka dialog
sosial, politik, ekonomi, budaya, seni dan juga ritus
49