Page 58 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 58
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
dapat berupa kata-kata (bahasa). Semiotik dapat
digunakan dalam menganalisis karya sastra yang
merupakan refleksi dari kehidupan. Jenis karya
sastra yang dapat dianalisis menggunakan teori
semiotic adalah puisi (Surya D., Sahri G., dkk. 2022).
Arthur Asa Berger (2000), dalam (Mahyuddin,
2022) mengartikan bahwa tanda mempunyai hal
yang diwakili dengan bahasa metaforis konotatif,
hakikat kreativitas imajinatif menjadi faktor utama
karya sastra yang diduga didominasi oleh sistem
tanda. Tanda-tanda sastra terdapat pada teks
tertulis, hubungan penulis, dan pembaca. Karya
sastra mempunyai arti tanda- tanda, yakni tanda
non-verbal yang berhubungan dengan konsep,
denotasi, interpretasi sebagai objek relistik yang
sejajar dengan penanda (signifier). Kemudian
rangkaian nilai yang benar dan dipahami sebagai
pesan tersembunyi dikomunikasikan dalam
bentuk lain sebagai tanda. Semiotika menganalisis
interpretasi tanda, mendefinisikan, tanda
sebagai hubungan antara ekspresi dan isi yang
ingin disampaikan untuk dipahami. Semiotikan
menegaskan bahwa bahasa adalah salah satu
elemen penting pembangun karya sastra dengan
sistem tanda (Ambarini & Umaya, 2012:12). dalam
Surya D., Sahri G., dkk. 2022). Tentang tanda
dikemukakan dalam Webster’s Third International
Dictionary disebutkan tanda merupan suatu aistilah
umum untuk memperlihatkan indikasi apa pun yang
dimaknakan oleh indra atau nalar (Noth Winfried,
1995:79).
Ali R. (2016), tanda merupakan perangkat
paling urgen dalam semiotik. Hal ini sesuai dengan
pengertian semiotik itu sendiri: ilmu yang secara
fokus mempelajari tentang tanda, fungsi, dan cara
kerja-nya. Dengan mengamati tanda-tanda (sign)
yang terdapat dalam teks, pesan (message)-dengan
47