Page 56 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 56
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
hubungan antara ditandai in absentia (signified) dan
tanda (signifier).Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk
penanda (signifier) dengan sebuah ide atau penanda
(signified). Semiotik (semiotika) adalah ilmu tentang tanda-
tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial/
masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.
Semiotika mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,
dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda
tersebut mempunyai arti. Dalam lapangan kritik sastra,
penelitian semiotik meliputi analisis sastra sebagai sebuah
penggunaan bahasa yang bergantung pada (ditentukan)
konvensi-konvensi tambahan dan meneliti ciri-ciri (sifat-
sifat) yang menyebabkan bermacam-macam cara (modus)
wacana mempunyai makna (Preminger, dkk., 1974: 980).
(dalam, Pradopo DJ.R. 2021: 105).
D. Tanda dan Bahasa
1. Tanda
Semiotik terdiri atas tiga tanda yang menjadi
petanda (signifier) dan penanda (signified) dalam
arti bahwa penanda selaku konstruksi formal yang
menandai petanda yang diketahui selaku sesuatu
yang ditandai oleh penanda. Sistem tanda karya
sastra terdiri atas ikon. Ikon dimaknai selaku
tanda yang mempunyai hubungan alamiah antara
penanda dan petanda. Indeks selaku tanda memiliki
korelasi kausal antara penanda, petanda, dan simbol
merupakan tanda petunjuk yang menekankan tidak
ada kaitan alamiah antara penanda dan petanda,
bersifat arbitrer dan ditentukan oleh konvensi..
Hubungan bahasa, semiotik, dan karya sastra
dimantapkan dengan perlakuan kajian tanda yang
jelas terhadap karya puisi yang benar. (Surya D.,
Sahri G., dkk. 2022). Ilmu yang melandasi proses
penjajakan dan usaha pengetahuan bahasa selaku
tanda atas arti spesifik yang dipunyai karya sastra
puisi. (Ambarini dan Umaya, 2012: 28). Tanda
45