Page 61 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 61
Bagian 03
keagamaan sebagai fenomena bahasa. bahasa
merupakan wacana, tempat semua praktik sosial
berlangsung. Maka, bahasa juga dapat dianggap
sebagai tempat membentuk individu-individu dalam
sistem sosial. Dan dalam pengertian inilah-dalam
diskursus bahasa-manusia disebut subjek, yaitu
individu yang menjadi pengguna (user) bahasa,
yang terlibat dalam satu sistem pertukaran tanda
dengan individu lain.
Keberadaan bahasa sangat penting bagi
kehidupan manusia, sehingga manusia tidak
mungkin dapat berbuat apa-apa tanpa bahasa.
Menurut Gadamer, bahasa bukan dipandang
sebagai sesuatu yang mengalami perubahan, tetapi
sesuatu yang memiliki ketertujuan (teleology) di
dalam dirinya. Maksudnya adalah kata-kata atau
ungkapan tidak pernah tidak bermakna. Kata atau
ungkapan selalu mempunyai tujuan (telos). Jadi
kata atau ungkapan selalu penuh dengan makna.
Hermeneutik merupakan ilmu untuk memahami
atau mengerti makna tersebut. Permasalahannya
adalah apa yang dimaksud dengan mengerti atau
memahami itu? Menurut Gadamer, memahami itu
artinya memahami melalui bahasa. Inilah awalnya
Gadamer memandang peran penting bahasa dalam
proses “memahami” (Yasim Hamidi (2005) dalam
(Limahelu F. 2020: 246).
E. Hubungan Tanda dan Acuannya
Suatu tanda merujuk pada suatu konsep dan memiliki
kaitan yang mempunyai fungsi utama. Hubungan tanda bisa
terwujud dengan fasilitas kode. Hubungan antara tanda dan
acuannya terdiri atas tiga hal, yaitu hubungan antara tanda
dan acuannya dapat berupa hubungan kemiripan disebut
icon. Sebuah larik mewakili kesatuan gagasan penyair
dan jika dibangun bersama-sama larik-larik yang lain
50