Page 63 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 63
Bagian 03
Lebih lanjut, ia mencatat tema yang menjadi subdisiplin
semiotika, antara lain: semiotika budaya; semiotika
komunikasi multimedia; semiotika dan antropologi; filsafat
dan logika yang berhubungan dengan semiotika; psiko-
semiotika; semiotika medis; sosio-semiotika dan sosiologi
sémiotika; semiotika dan ilmu ekonomi; semiotika dan
foklore; semiotika pada opera dan balet; semiotika dan
matematika; semiotika hukum; semiotika sejarah; semiotika
pada psikoanalisis, psikiatri, dan psikoterapi.
Eco (2009:10) dan Fiske (2004:60) dalam (Setiawan,
K.I. P, & Andayani, 2019) menyatakan bahwa ruang
lingkup semiotika sangat luas, ia memandang semiotika
sebagai ilmu pengetahuan yang menjajah seluruh objek.
Meskipun demikan, ada batasan-batasan sementara yang
harus dianalisi. Batasan-batasan tersebut antara lain :
batasan politis, batasan alami, dan batasan epistemologis.
Semiotika mempunyai tiga bidang utama, yaitu tanda itu
sendiri, kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda,
kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Tanda itu
sendiri terkait dengan berbagai tanda yang berbeda,
cara tanda menyampaikan maknanya, dan cara tanda itu
berhubungan dengan manusia yang menggunakannya.
Tanda yang dimaksud dalam hal ini ialah kontruksi manusia
dan hanya dipahami atau sistem yang oleh manusia yang
menggunakannya. Kode memformalisasikan symbol
meliputi cara memajukan banyak kode untuk menepati
keperluan masyarakat.
G. Tokoh Semiotik
Charles Sanders Peirce dan Ferdinand de Saussure
merupakan tokoh semiotik dalam perkembangannya
melahirkan dua aliran utama semiotika, yakni aliran yang
tergabung dengan Pierce, tidak mengambil contoh kajian
dari ilmu bahasa, penggunaannya berkembang dalam
bidang ilmu komunikasi. Aliran yang kedua, yaiti aliran yang
tergabung dengan Saussure yang berpandangan bahwa
52