Page 68 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 68

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi












                                      BAB IV

                      ANALISIS KARYA SASTRA




                      alam bab ini dibahas tentang (a) analisis puisi  soneta
                 D“Senja” karya Sanusi  Pane, (b)  analisis hermeneutika
                  pantun “Hati” Tri Astoto Kodarie, (c) analisis fonologi dalam
                  hermeneutika karya sastra (d) analisis hermeneutika dan nilai
                  karakter puisi soneta “Senja” karya Sanusi Pane, (e) analisis
                  semiotika puisi “Doa”, dan Tuhan Aku Cinta Padamu”, karya
                  W.S. Rendra, dan (f) analisis campur kode pada puisi “O
                  Ammalek”, karya Goenawan Monoharto.

                A.  Analisis Puisi Soneta “Senja” Karya Sanusi Pane
                   1.      Biografi Singkat Sanusi Pane

                                Sanusi Pane, dilahirkan di Muara Sipongi,
                           Tapanuli, pada tanggal 14 Mei 1905. Meninggal di
                           Jakarta tanggal  2  Juni  1968. Setelah  menamatkan
                           H.I.K. Gunung  Sari, lalu mengajar bahasa Melayu
                           di situ, waktu itu usianya baru 19 tahun. Kemudian
                           iapun  mengajar  juga  di  H.I.K.  pemerintah  di
                           Lembang,  Bandung.  Seperti  ternyata dalam sajak-
                           sajak dan karangan-karangannya. Ia sangat tertarik
                           oleh kebudayaan dan mistik India dan Jawa. Pada
                           tahun 1928 ia berangkat ke tanah Hindu dan di sana
                           ia menulis  sajak-sajaknya yang  paling  baik  yang
                           kemudian diterbitkan dengan judul Madah Kelana
                           (1931). Sepulangnya di tanah air, ia menerbitkan dan
                           memimpin majalah Timboel edisi bahasa Indonesia,
                           aktif  menulis  dalam Poedjangga  Baroe, terutama
                           karangan-karangan  tentang sejarah, kebudayaan

                                                                         57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73