Page 65 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 65
Bagian 03
Saussure menggunakan kata semiologi. Namun
dalam perkembangannya, ada kecenderungan
penggunaan istilah semiotika lebih popular dari
pada istilah semiologi, sehingga para penganut
Saussure pun sering menggunakannya (Sobur A.
2004: 12). Dalam perkembangan selanjutnya, selain
dari dua tokoh besar tersebut, kemudian muncul
semiotika sosial dengan asumsi independensi yang
didasarkan pada inguistik Halidayan. Semiotika
sosial mengeksplorasi peran konteks, interkoneksi
antara sistem sosial dan cara ia direalisasikan
dalam bahasa (teks) atau tanda semiotika lainnya.
Semiotika sosial menelusuri hubungan antara
sistem sosial dengan teks/diskursus di mana teks
dianggap sebagai realisasi sistematis dari “potensi
makna”
Outhwaite, 2008, p. 758). & (Djajasudarma,
2007). Dalam (Darma S. & Sahri G. dkk. (2022: 53)
bahasa merupakan system yang terdiri dari unsur-
unsur yang saling berhubungan merupakan satu
kesatuan. Kesimpulannya, dalam semiotika sosial
sebuah tanda diekspresikan dan dikaitkan dengan
dunia luar (secara eksternal) dalam studi bahasa.
Dalam semiotika sosial, ada keterkaitan antara
penggunaan semiotika dalam aktivitas sosial.
Ferdinand De Saussure memperkenalkan semiotik
sebagai ilmu analisis tanda (sign) atau studi tentang
bagaimana sistem pertandaan (signification)
berfungsi, dan bagaimana cara kerjanya. Semiotik
yang dikembangkan Saussure pada perjalanan
berikutnya melahirkan lingkaran intelektual yang
sangat berpengaruh antara tahun 1950-an sampai
1960-an. Ferdinand De Saussure juga mengakui
bahwa bahasa bukanlah satu-satunya sistem tanda,
sehingga dia mengusulkan semiology sebagai
kajian tanda dan bukan bahasa 20 Saussure
memperkenalkan semiologi atau semiotik sebagai
ilmu analisis tanda, atau studi tentang bagaimana
54