Page 62 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 62

Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi


                    membangun kesatuan gagasan yang lebih besar. Bait-bait
                    puisi hakikatnya mirip dengan sebuah paragrap. Di dalam
                    bait terdapat satu larik yang merupakan kunci gagasan. Bait
                    merupakan  klimaks  yang  dapat  menjadi  kunci  tema dan
                    amanat  yang hendak disampaikan oleh penyair. Namun
                    karena kekebasan penyair, belum tentu gagasan pokoknya
                    terdapat dalam suatu  bait  tertentu.  Dengan  demikian,
                    bentuk sintaksis puisi dapat dihubungkan dengan larik dan
                    bait puisi.

                         Puisi  dibangun  atas dasar tanda  dan  tanda  dalam
                    tataran kedua berupa bahasa atau kebahasaan dalam unsur
                    frase, klausa, dan kalimat dan puisi dalam tataran pertama
                    berupa konvensi sastra atau tambahan di luar bahasa.



                F.  Manfaat dan Ruang Lingkup Semiotik

                         Semiotika bermanfaat untuk  mengetahui  gagasan
                    (konsep) atau makna yang terkandung dalam suatu tanda.
                    Seperti yang telah kita ketahui, bahwa bahasa ialah tanda
                    yang  paling  penting.  Oleh  sebab  itu,  semiotika sangat
                    bermanfaat dalam tanda-tanda dalam bahasa, yang dalam
                    hal ini ialah kebahasaan (linguistik) yang terdapat dalam karya
                    sastra. Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang
                    menggunakan bahasa berbeda dengan pemakaian bahasa
                    pada kehidupan sehari-hari. Puisi  selalu menyampaikan
                    pesan  secara  tidak  langsung  dengan  memanfaatkan
                    tanda-tanda. Oleh sebab itu, semiotika bermanfaat untuk
                    memahami makna yang terkandung dalam puisi.(Setiawan,
                    K.I.  P,  &  Andayani,  2019:23).  Kemudian  disebutkan  ruang
                    lingkup semiotika Ruang lingkup semiotika dari dulu sampai
                    sekarang belum ada kesepakatan. Namun demikian, dalam
                    buku  ini ditampilkan  pendapat beberapa ahli mengenai
                    ruang  lingkup  semiotika sebagai  berikut:  North  (1995:5)
                    dalam (Setiawan, K.I. P, & Andayani, 2019:23) menjelaskan
                    bahwa semiotika mempunyai tiga ruang lingkup, yaitu pure
                    semiotics (semiotika murni), deskriptive semiotics (semiotika
                    deskriptif), dan applied semiotics (semiotika terapan).


                                                                         51
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67