Page 51 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 51
Bagian 03
Sunardi (2002) Alex Sobur (2004) (dalam Ali
Romdhani, 1916, 13-14) catatan sejarah menginformasikan,
kata ‘semiotik’ sebenarnya sudah digunakan oleh filsuf
Jerman, Lambert, pada abad ke-18. Tetapi di sini tidak ada
keterangan ditail angka tahunnya.14 St. Sunardi dalam buku
Semiotika Negativa-nya menuliskan, semiotik dirintis oleh
Ferdinand de Saussure (1857-1913), seorang strukturalis
dari Swiss.15 Pada tahun 1906 dia mengampu mata kuliah
linguistic umum di Universitas Jenewa.16 Sebagai tokoh
utama peletak dasar semiotik moderen, menurut Sunardi,
Ferdinand de Saussure disebut sebagai bapak semiotik.
Namun dalam kajiannya, Saussure hanya membatasi diri
pada bahasa (natural language), sebagaimana dipelajari
dalam linguistik. Karena hal ini, Saussure lebih dikenal
sebagai tokoh (pakar) dalam bidang linguistic ketimbang
sebagai ahli dalam bidang semiotik. Berbeda dengan
Sunardi, Alex Sobur dalam buku Analisis Teks Media-
nya menyebutkan bahwa semiotik modern memiliki dua
bapak, Charles Sanders Pierce (1834-1914) dan Ferdinand
de Saussure(1857-1913). Meskipun masa hidup kedua
tokoh ini hampir bersamaan dan memungkinkan untuk
saling bertemu, tetapi keduanya tidak saling mengenal satu
sama lainnya. Sebagai tokoh utama peletak dasar semiotik
moderen, menurut Sunardi (2002), Ferdinand de Saussure
disebut sebagai bapak semiotik. Namun dalam kajiannya,
Saussure hanya membatasi diri pada bahasa (natural
language), sebagaimana dipelajari dalam linguistik. Karena
hal ini, Saussure lebih dikenal sebagai tokoh (pakar) dalam
bidang linguistic ketimbang sebagai ahli dalam bidang
semiotik.
Berbeda dengan Sunardi (2002) Alex Sobur (2004)
dalam buku Analisis Teks Media-nya menyebutkan bahwa
semiotik modern memiliki dua bapak, Charles Sanders
Pierce (1834-1914) dan Ferdinand de Saussure(1857-1913).
Meskipun masa hidup kedua tokoh ini hampir bersamaan
dan memungkinkan untuk saling bertemu, tetapi keduanya
tidak saling mengenal satu sama lainnya,
40