Page 47 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 47

Bagian 02


                                Pengalaman, histori, dan adat  menuntun
                           pengetahuan  segala sesuatu dan   tidak bisa
                           membatasi  diri kerangka interpretasi. Survei,
                           pemikiran dan pemahaman tidak selamanya berlaku
                           objektif, dan suvei itu kembali kepada individu.
                       5.  Paul Ricoeur

                                Tiga hal penting yang dibangun  oleh
                           hermeneutika     Ricouer,     yakni    (1)filsafat
                           eksistensialisme Gabriel Marcel, Karl Jesper, dan
                           Heidegger  (2)dasar-dasar  filsafat,  dan  (3)paduan
                           dua arus besar pemikiran modern.  Hermeneutika
                           dihubungkan  dengan  motivasi  fitra  manusia
                           untuk  bereksistensi  lewat  bahasa  selaku  cikal
                           bakal    filsafat,  ilmu  pengetahuan,  agama,    seni,
                           kebudayaan, sastra  dan sebagainya. Eksistensi
                           dasar-dasar filsafat dipadukan oleh Ricouer dengan
                           fenomenologi  Husserl. Perpaduan   dua  aliran
                           pemikiran modern yang diperkuat  oleh Ricouer
                           sendiri tentang arkeologi dan eskatologi.

                                Ricouer berambisi memperluas hermeneutika
                           ke dalam ilmu-ilmu  sosial lainnya sehingga
                           kegiatan hermeneutika tidak berhenti  pada
                           persoalan  wacana  semata,  namun  lewat  kegiatan
                           hermeneutik  kita  dapat  melakukan  analisis  sosial,
                           kritik, ideology dan lainnya. Obşesi ini meletakkan
                           persoalan hermeneutik ke dalam pembicaraan
                           ilmu-ilmu  sosial dan disiplin akademis oleh peran
                           sentral teks dalam hermeneutika. Bagi Ricouer,
                           hermeneutika merupakan strategi terbaik untuk
                           menafsirkan  teks-teks  filsafat  ataupun  sastra.
                           Sesuai dengan  prinsip  yang telah dikemukakan
                           itu,  dalam  penafsiran  sastra,  tahap  awal  yang
                           harus dilakukan ialah membedakan antara bahasa
                           puitis, yang pada hakikatnya bersifat simbolis dan
                           metaforikal, dengan  bahasa diskursif  nonsastra
                           yang tidak simbolis. Selain itu, Dalam The Conflict Of
                           Interpretation  (1974),  Ricouer  mengatakan  bahwa

            36
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52