Page 44 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 44
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
akan menghadirkan suatu metode umum untuk keseluruhan
humaniora. Yang pasti aliran-aliran hermeneutik mengkaji
subjek pemahaman yang satu membahas kemutlakan
pemahaman dari aspek fenomenologikal yang lain
menjelaskan hakikat dan syarat-syarat wujud kehadiran
pemahaman. Aliran mengkaji dalam dua sisi berbeda, yaitu
sisi ruang-waktu dan sejarah, dan sisi yang lain meneliti
pemahaman dunia internal individu dan pikiran-pikiran
setiap manusia lewat peninggalan seni dan literatur-
literatur.| Kesemuanya berusaha menciptakan suatu
metode yang valid dan akurat untuk memahami pikiran-
pikiran individu dan kehidupan linternal setiap manusia.
J. Tokoh Hermeneutika
Gora R. ( 2014: 37-56) menuturkan secara singkat
lima tokoh hermeneutika, mulai dari F.D.E. Schleiermarcher
hingga Paul Ricoeur,
1. F.D.E. Schleiermarcher
Hermeneutika modem bekerja awal abad
ke 19 dipelopori oleh Friedrich Daniel Ernst
Schleiermarcher (1768-1834) ia juga seorang teolog
dan rohaniawan Jerman yang hidup pada zaman
romantisme Eropa pada abad ke 17.
Zaman setelah masa Kantian (masa
kehidupan Immanuel Kant) berindikasi efek
romantisme untuk mengantar atensi pada
hermeneutika. Hal ini terdapat dalam pencerahan
abad ke-18. Pertumbuhan kepatuhan kekuatans
industrial Eropa kalat itu sebagai kemerosotan bagi
manusia, sehingga daya tukar gandrung dengan
industri, sains dan teknologi, berupaya menelusuri
lagi flatform kuno dalam tradisi, agama, mitos guna
mendapatkan arti saat ini, terutama pendapatkan
kekuatan perasaan. (Freiburg i.B: Herder, 2001:
339). Schleiermacher saat ini masih mengelaborasi
pengetahuan hermeneutika melalui bahasa.
Ketika wafat tidak ada yang menampik bahwa
33