Page 41 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 41
Bagian 02
tujuan Hermeneutik itu sendiri adalah untuk mencapai
serta menemukan makna yang terkandung dalam obyek
penelitian yang berupa fenomena kehidupan manusia,
melalui pemahaman dan interpretasi. Memahami sebuah
teks atau karya sastra perlu didasari oleh pemahaman
bahwa apa sesungguhnya yang ingin komunikasikan oleh
penulis atau pengarang kepada pembacanya.
Schleiermacher, setelah diperhatikan secara saksama
terkait keberadaan teori Hermenutik, terdapat dua
tugas Hermeneutik yang bisa dilihat yaitu: (1) melakukan
interpretasi gramatikal terhadap teks; dan (2) melakukan
interpretasi psikologi terhadap teks. Secara grametikal teks
tersebut berupa teks tertulis, sedangkan dalam interpretasi
psikologi menangkap “setitik cahaya” pribadi penulis. Tugas
Hermeneutik menurut Schleirmacher mengerti naskah
“normal atau lebih normal dari penulis itu sendiri” dan
“memahami pengarang teks lebih baik dari pada memahami
diri sendiri”. Sebagai sebuah desain, hermeneutik tidak
dapat disejajarkan dengan metode penelitian ilmiah yang
sifatnya ketat dan baku, karena Hermeneutik sifatnya
luwes atau fleksibel (Sumaryono, 1993: 38) dalam (Widana
A.A.G.O., 2022: 8-9)
Teks atau naskah kitab suci atau dokumen-dokumen
lain yang ditulis berdasarkan ilham ilahi, sejarah, hukum,
atau pun kesusastraan yang seakan-akan dalam keadaan
“di atas” juga menggunakan Bahasa sehari-hari.akan tetapi,
semua itu tidak akan dimengerti tanpa ditapsirkan.
Adapun cara kerja hermeneutik dalam mengkaji
dan merekonstruksi makna yang diterkandung dalam teks
sastra menurut Kaelan (2005: 82) dalam Widana A.A.G.O.,
2022: 10) dapat dilihat dalam bagan berikut.
30