Page 43 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 43
Bagian 02
I. Ruang Lingkup Hermeneutika
Limahelu F. (2020) Ruang lingkup hermeneutika
sangat luas, tergantung dari sudut mana melihatnya.
Dalam pembahasan ini setidaknya ada dua pengertian yang
mengantarkan pada esensi hermeneutika yaitu pertama,
hermeneutika sebagai “metode atau seni interpretasi teks
dan kedua, hermeneutika sebagai “landasan kefilsafatan
ilmu-ilmu (hukum). Pengertian yang pertama, yaitu
hermeneutika sebagai sebuah metode interpretasi
(penafsiran), hermeneutika tidak hanya mengandung teks
dan berusaha menyelami kandungan makna literalnya,
tetapi lebih dari itu, hermeneutilka berusaha menggali
makna dengan mempertimbangkan horizon/cakrawala
yang melingkupi teks,horizon pengarang, dan horizon
pembaca. Dengan memperhatikan ketiga horizon tersebut,
diharapkan upaya pemahaman atau pun penafsiran
menjadi kegiatan rekonstruksi dan reproduksi makna teks,
selain juga melacak bagaimana suatu teks itu dilahirkan
oleh pengarang ke dalam teks yang dibuatnya. Di samping
itu, seorang penafsir senantiasa berusaha melahirkan
kembali makna tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi
saat teks tersebut dibaca atau dipahami. Kesimpulannya
adalah sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika
harus selalu memperhatikan tiga komponen pokok, yaitu
teks, konteks, dan kontekstualisasi.
Hidayat A.R. (2018). Hermeneutik merupakan tradisi
berfikir dan kontemplasi filsafati yang mengupayakan
penjelasan tentang konsepsi dan ide “pemahaman”
(verstehen, uderstanding) dan memberikan solusi terhadap
persoalan tentang faktor faktor yang mengakibatkan
hadirnya makna bagi segala sesuatu. Segala sesuatu berupa
syair, teks-teks hukum, perbuatan manusia, bahasa, atau
kebudayaan dan Peradaban asing.
Selanjutnya disebutkan bahwa seorang Wilhelm
Dilthey mengarahkan tujuan itu demi menggapai ilmu
humaniora yang valid dan benar. Dengan memandang
hermeneutik sebagai metodologi diharapkan refleksinya
32