Page 45 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 45
Bagian 02
istilah “lingkaran hermeneutik” menaut erat dalam
pandangan Schleiermacher.
2. Wilhelm Christian Lugwid Dilthey
Selain Shcleiermarcher, tokoh Hermeneutika
dunia juga dikenal sosok Wilhelm Christian Ludwig
Dilthey 19 November 1933). Filosof abad ke-19 ini
dibimbing menjadi dewasa dalam keluarga Protestan
Jerman yang berpendidikan. Ayahnya, seorang
pendeta gereja ‘Reformed’di Nassau, memotivasi
untuk belajar teologi. Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi. Dilthey
mencurahkan daya kreasi tulisnya dengan konteks
metode Geisteswissenschaften Dilthey berusaha
prima untuk memajuka teknik interpretasi lewat
kajian psikologi “geisteswissenschaftliche” yaitu
persepsi jatidiri (interioritas) dalam pendapatkan
citra dirinya dalam pengalaman realistik dalam
istilah “Erlebnise”. Dan hal ini ditegaskan bahwa
pengalaman seseorang tidak mempunyai asas dan
ukuran, karena kehidupan manusia itu sendiri,
senantiasa bergerak dan berkembang.
3. Martin Heidegger
Martin Heidegger dilahirkan di kota kecil
Meßkirch tanggal 26 September 1889. Ia hidup
dinasti Katolik Roma. Opini. Heidegger terhadap
hermeneutika tidak lagi dianggap sebagai meode
interpretasi, melainkan sudah beranjak kearah
filsafat pemahaman. Heidegger menegaskan
filsafat tidak bisa diketahui tanpa hermeneutic.
Dasar-dasar Hermeneutika berpijak pada eksistensi
manusia dalam ruang dan waktu dalam bentuk
dasein. Heidegger mengartikan pengetahuan selaku
kompetensi mengelaborasi potensi dalam bingkai
perjalanan keberadaan manusia. Untuk memahami
hermeneutika Heidegger, harus lebih awal
memahami fenomenologi metode interpretasi.
34