Page 117 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 117
Bagian 04
Retisense dapat kita temukan pada larik akhir
tiap-tiap bait seperti pada larik-larik
atau gatal.
untuk punya posisi yang ideal dan wajar.
dari racun kimiawi.
Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah.
Tuhan, aku cinta pada-Mu.
c. Paralelism
Paralelism adalah bahasa figuratif yang
berupaya memperoleh kesepadanan dalam
bentuk penggunaan kata-kata atau frase-frase
yang menduduki peran yang sama dalam bentuk
gramatikal yang sama. Kesepadanan dapat
juga terbentuk anak kalimat yang tergantung
pada sebuah induk kalimat yang sama. Prinsip
paralelisme, yakni menjelaskan sesuatu dengan
arti searah melalui kesepadanan susunan bahasa.
Kalimat yang dihasilkan menjadi gramatikal dan
lancar jika dibaca (Nurgiyantoro B.2018).
Puisi “Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu”
menggunakan atau mengandung paralelisme.
Paralelis medapat diartikan sebagai
pengulangan ungkapan yang sama dengan
tujuan memperkuat nuansa makna, yakni pada
pengulangan kata “aku”hingga delapan di awal larik.
d. Asonansi
Asonansi adalah bahasa figurati yang
berwujud pengulangan vokal yang sama. Asonansi
dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa
untuk mendapatkan efek penekanan keindahan
(Keraf G. 2007). Pengulangan vokal, baik awal,
tengah maupun akhir kata secara berurutan dalam
baris atau klausa (Hidayah N. 2016).
106