Page 114 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 114
Hermeneutika dan Semiotika dalam Puisi
dalam menyikapi pergantian siang menuju malam
diperlukan toleransi ketenangan dengan hembusan
sasana angin yang sejuk seperti digambarkan dalam
larik, //sunyi senyap alam sekarang/suara angina
tertahan-tahan//. Bagaimana pun juga harus kita
menjaga dan memelihara cinta damai dan toleransi
baik kepada diri sendiri, orang lain, dan makhluk
hidup lainnya.
Analisis nilai pendidikan karakter seperti
diuraikan tersebut di atas sangat luar biasa karena
dapat merepresentasikan dengan kebutuhan hidup
dan kehidupan manusia dan makhluk lainnya yang
terintegrasi dengan baik antara satu nilai karakter
dengan karakter lainnya dalam membentuk satu
kesatuan makna. Pendidikan karakter sebagai
sebuah pedagogi yang bertujuan agar setiap
individu semakin menghayati individualitasnya,
mampu menggapai kebebasan yang dimilikinya
sehingga ia semakin dapat bertumbuh sebagai
pribadi maupun sebagai warga masyarakat
yang bebas dan bertanggung jawab, (Koesoema
AD.,2007:8).
E. Analisis Semiotika Puisi “Doa”, Dan Tuhan Aku Cinta
Padamu”, Karya W.S. Rendra
H.B. Jassin menyatakan bahwa Rendra adalah
sastrawan yang sangat penting. Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Harry Aveling dalam tulisannya yang
berjudul “A Thematic History of Indonesian Poetry: 1920 to
1974”. Rainer Carle membuat disertasinya tentang karya-
karya Rendra dengan judul Rendras Gedichtsammlungen
(1957—1972): Ein Beitrag zur Kenntnis der Zeitgennossichen
Indonesischen Literature, Hamburg 1977.
Analisis semiotika dalam puisi “ Tuhan, Aku Cinta
Padamu” merujuk kepada analisis bahasa retorika dan
bahasa kias(dalam pengertian yang luas, dua domain
103