Page 111 - Hermeneutika dan Semiotika Dalam Puisi
P. 111
Bagian 04
a. Peduli Lingkungan
Sanusi Pane menyampaikan betapa
lingkungan alam sebagai salah satu anugrah Ilahi
sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia
tidak hanya kebutuhan manusia pada umumnya
melainkan sangat bermanfaat bagi penyair karena
dengan alam dapat mengekspresikan daya kreasi
tulis sastra puisi atau prosa, atau drama. Lingkungan
alam merefleksikan kedamaian, kegembiraan,
dan sumber inspirasi kemanusiaan yang tidak
pernah kering, seperti digambarkan dalam bait-
larik puisi soneta “Senja” seperti bait yang terdapat
dalam teks puisi dalam larik-puisi berbentuk
kuatrain, yaikni// Malam turun perlahan-lahan/
Damai sentosa hening tenang/ Sunyi senyap alam
sekarang/Suara angin tertahan-tahan// disebutkan
bahwa Nilai pendidikan karakter secara inplisit
disampaikan lingkungan alam jangan dirusak,
jangan diterlantarkan, dan jangan dipunahkan.
Lingkungan alam harus dijaga dan dilestarikan dari
kepunahannya. Kelestarian lingkungan alam yang
terjaga akan memberikan kehidupan yang nyaman
tidak hanya manusia melainkan flora dan pauna
pun dapat merasakan kebahagian dan kenyamanan
kehidupan.
b. Kreatif
Nilai pendidikan karakter berikutnya adalah
nilai kreatif. Lingkungan alam menjadi sumber
kreatif yang tidak pernah kering bagi peningkatan
produktivitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Lingkungan alam menjanjikan kehidupan yang lebih
variatif dengan sudut pandang kreativitas yang
dimiliki seseorang. Berikut dapat dibaca dalam larik
puisi soneta tentang abstrasi kreativitas, yakti larik:
//Bunga di kebun menutup kuntum// terkait dengan
waktu, dan //Burung termenung mengingat suka//
terkait dengan pilihan penyair membangun kreatif
100