Page 59 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 59

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA

                      Sedangkan faktor-faktor sosial-kultural  yang secara integratif
            50
                  membentuk dan mengembangkan konsep dan pengertian diri siswa
                  adalah, pola relasi dan interaksi pertemanan kelas, dan sikap guru
                  terhadap siswa di dalam kelas.  Temuan ini sejalan dengan berbagai
                  hasil penelitian yang ditinjau oleh Alleman & Rosaen (1991) tentang
                  pengaruh interaksi dan kultur sekolah/kelas dalam proses pembentukan
                  dan pengembangan konsep dan pengertian diri siswa.
                      Dari sisi substansinya, studi-studi tersebut juga memberikan makna
                  substantif terhadap hasil-hasil penelitian tentang pengaruh etnisitas,
                  gender, dan kesempatan berpastisipasi proses pembentukan dan
                  pengembangan konsep dan pengertian diri siswa. Bahwa identifikasi
                  siswa dalam etnik berimplikasi positif dan penting terhadap konsep-diri
                  mereka. Lingkungan kelas yang secara etnik heterogen juga cenderung
                  mampu mengembangkan sikap lebih menerima berkenaan dengan
                  perbedaan etnik. Demikian pula bahwa pembentukan kelompok-
                  kelompok kerjasama di kelas berpengaruh positif terhadap relasi antar
                  kelompok etnik.
                      Dalam paradigma teoretik yang lebih luas, kompetensi konsep dan
                  pengertian diri mencakup kemampuan siswa mengenal dan menyadari
                  adanya: (1) dorongan-dorongan dasar yang terdapat di dalam dirinya;
                  (2) bakat, kemampuan, watak, minat, kebutuhan, dan sebagainya); (3)
                  nama, identitas-diri, harga-diri sebagai anggota sebuah kelompok
                  ras, budaya, etnisitas, dan nasionalitas, sekalipun dari hasil kajian
                  lapangan fenomena tersebut bagi siswa masih belum dipahami secara
                  komprehensif dan belum tampak.
                      Sementara dari tinjauannya tentang konsep dan pengertian-
                  diri,  Alleman  &  Rosaen  (1991)  memandang  bahwa  kapasitas  kognitif,
                  etnisitas, gender, dan kesempatan berpartisipasi sebagai faktor-faktor
                  yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan konsep dan
                  pengertian-diri siswa; (4) keunikan pengalaman dan posisi dan status
                  dirinya dalam tatanan sosial, orientasi diri, ciri-ciri pribadi, dan identitas
                  diri menurut waktu dan tempat; dan konsep diri akademik, yaitu konsep
                  dan pengertian diri siswa terhadap minat, kemampuan, dan prestasi
                  akademiknya.
                      Agar kompetensi konsep dan pengertian diri siswa bisa terbentuk
                  dan berkembang secara optimal pada diri setiap siswa sebagai individu,
                  maka  program-program  kurikuler  PIPS  secara  ajek  harus  memiliki
                  relevansi yang kuat dan konsisten dengan kelayakan individual, pola-
                  pola pertumbuhan dan keunikan personal setiap siswa. Pencapaiannya
                  juga tidak boleh terancam oleh keyakinan-keyakinan dan program-
                  program pendidikan yang lebih berorientasi akademik-keilmuan ; yang
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64