Page 56 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 56
PENDIDIKAN IPS KONSTRUKTIVISTIK DAN TRANSFORMATIF
personalnya. Sebuah tanggungjawab yang selama ini terpinggirkan di 47
dalam pendidikan IPS.
Orientasi dasar pembentukan dan pengembangan kompetensi
personal ini di dalam PIPS pada upaya mengenalkan siswa, dan
membangun “kesadaran diri” (self-awareness) siswa pada dirinya sebagai
makhluk pribadi (homo persona) dengan segala keunikan dan keutuhan
pribadinya yang senantiasa akan terus berkembang.
Sejumlah kompetensi personal siswa yang perlu dikembangkan di
dalam PIPS adalah kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan: (1)
pembentukan konsep dan pengertian diri; (2) sikap objektif terhadap
diri-sendiri; (3) aktualisasi diri; (4) dan kreativitas diri; dan (5) penghayatan
terhadap nilai dan sikap keberagamaan dalam kehidupan pribadi dan
sosial.
a. Pembentukan Konsep Diri
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan siswa memahami
dan menyadari status, predisposisi, dan kapasitas kediriannya sebagai
pribadi, dalam konteks kehidupan keseharian personal, sosial dan
kultural.
Pembentukan dan perkembangannya, selain oleh konseptualisasi
diri siswa sendiri, juga oleh persepsi orang lain terhadapnya. Temuan
ini berbeda dengan Sumantri yang dalam kerangka pemikiran Clark
(2000) memandang bahwa pembentukan konsep dan pengertian
diri banyak bergantung pada persepsi orang lain terhadap diri siswa
daripada oleh siswa sendiri. Namun demikian, menurutnya pandangan
terhadap diri-sendiri (self-concept) merupakan salah satu dari tiga faktor
tentang hakikat siswa yang perlu mendapatkan perhatian di dalam
pendidikan. Kepemilikan kompetensi konsep-diri akan membuat
individu siswa mampu berusaha mencapai kehidupan yang baik dan
menghindarkannya dari memandang dirinya rendah (inferiority).
Signifikansi pembentukan konsep dan pengertian diri sebagai
salah satu kompetensi PIPS juga didukung oleh sejumlah hasil penelitian
(empirik dan kepustakaan) yang ditinjau oleh Jantz & Klaweitter (1985);
Wyner & Farquhar (1991); dan Alleman & Rosaen (1991). Dalam tinjauan
tersebut, disimpulkan bahwa kepemilikan kompetensi konsep dan
pengertian diri siswa dipandang sebagai “crucial component” dan
“dominant purposes” dalam PIPS.
Kompetensi tersebut dipandang sebagai pemberi dasar atau
fondasi bagi siswa untuk lebih mengetahui dan memahami dirinya dan
harga dirinya, sebagai dasar untuk membedakan dirinya dengan orang
lain, yang dipandang esensial bagi kepentingan belajar selanjutnya; dan