Page 52 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 52
QUALITY ASSURANCE FRAMEWORK DARI AAOU
The Asian Association of Open Universities (AAOU) adalah organisasi
nirlaba yang menjadi platform komunikasi bagi para penyelenggara
PJJ dan daring di Asia. AAOU yang telah berdiri sejak 1987 memiliki
anggota penuh sebanyak 47 institusi yang secara total melayani lebih
dari 10 juta peserta didik (Casimiro & Belawati, 2023). Pada tahun 2010
• AAOU meluncurkan kerangka penjaminan mutu atau quality assurance
Dinamis, misalnya fleksibilitas dibangun dalam sistem untuk
framework sebagai upaya untuk membantu anggota-anggotanya dalam
mengakomodasi perubahan cepat dalam teknologi serta norma
meningkatkan mutu penyelenggaraan sehingga mencapai tingkat
sosial. Karena alasan ini, mereka jarang merujuk pada langkah-
mutu yang diakui secara internasional.
langkah teknologi tertentu dan lebih berkonsentrasi pada layanan
Kerangka penjaminan mutu AAOU meliputi 10 area mutu (https://
yang diberikan kepada pengguna melalui teknologi itu.
www.aaou.org/quality-assurance-framework/), yaitu (1) kebijakan
• dan perencanaan (policy and planning), (2) manajemen internal
Diarusutamakan, misalnya ketika semua alat kualitas yang
disurvei bertujuan untuk peningkatan kualitas tingkat tinggi, ini
(internal management), (3) desain program dan pengembangan
dimaksudkan untuk menetes ke bawah di seluruh institusi dan
kurikulum (program design and curriculum development), (4) desain
digunakan sebagai alat untuk praktik reflektif oleh masing-masing
dan pengembangan mata kuliah (course design and development), ( 5)
asesmen hasil belajar dan evaluasi (learner assessment and evaluation),
anggota staf dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
• (6) infrastruktur, media, dan sumber pembelajaran (infrastructure, media,
Representatif, misalnya sistem kualitas berusaha menyeimbangkan
and learning resources), (7) sumber daya manusia (human resources), (8)
perspektif dan tuntutan berbagai pemangku kepentingan
peserta didik dan profil peserta didik (learners and learners’ profile), (9)
yang berkepentingan, termasuk peserta didik, staf, perusahaan,
BAB V
dukungan bagi peserta didik (learner support), dan (10) penelitian dan
pemerintah, dan masyarakat pada umumnya.
pengabdian kepada masyarakat (research and community services).
• Multifungsi, misalnya sebagian besar sistem melayani tiga fungsi
STANDAR KOMPETENSI
Untuk setiap area mutu tersebut, dijabarkan tingkat mutu ideal yang
menanamkan budaya kualitas dalam suatu institusi, menyediakan
dituliskan sebagai pernyataan praktik baik (statement of best practices).
peta jalan untuk perbaikan pada masa depan, serta berfungsi
PENDIDIKAN IPS
Banyak institusi PJJ di Asia yang menjadikan AAOU QA Framework ini
sebagai label kualitas untuk perspektif luar (hlm. 10).
sebagai dasar sistem penjaminan mutu internal mereka, termasuk
Universitas Terbuka.
Ossiannilsson et al. (2015) juga menyebutkan bahwa berdasarkan
reviu lebih dari 40 model penjaminan mutu, tidak ada satu pun
(1) Kebijakan dan Perencanaan
framework yang sempurna. Semua memiliki kekurangan dalam aspek-
Penjaminan mutu dalam aspek kebijakan dan perencanaan harus
aspek tertentu.
mencakup variabel-variabel yang berkaitan dengan visi, misi, kebijakan
Dari berbagai kerangka QA, ada beberapa yang memiliki cakupan
dan strategi, perencanaan, pemantauan, proses kebijakan dan
‘konteks wilayah’ yang luas dan bersifat transnasional. Salah satunya
perencanaan, partisipasi, serta komitmen pemangku kepentingan
adalah AAOU QA framework yang banyak dijadikan pedoman oleh para
kepada peserta didik. Sistem PJJ harus dapat menentukan visi, misi,
penyelenggara PJJ di Asia, E-xcellence yang banyak digunakan oleh
kebijakan, dan strateginya sendiri untuk memastikan bahwa penyediaan
para penyelenggara PJJ di Eropa, QA guidelines dari Commonwealth of
PJJ memenuhi komitmen akademik yang ditentukan dan kebutuhan
Learning (COL) yang dijadikan acuan oleh para penyelenggara PJJ di
negara-negara persemakmuran Inggris termasuk di Afrika, dan QA toolkit
masyarakat.
yang dikembangkan oleh Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
untuk membantu negara-negara anggota APEC dalam meningkatkan
mutu PJJ-nya serta mendukung lalu lintas cross-border education yang
terjadi di antara negara-negara APEC. Bab ini akan mengupas aspek-
aspek QA yang ditekankan oleh keempat QA framework/standard/
guideline/toolkit tersebut sebagai bahan untuk melihat secara lebih
dalam aspek-aspek penyelenggaraan PJJ dan daring yang dianggap
penting.