Page 44 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 44

PENDIDIKAN IPS KONSTRUKTIVISTIK DAN TRANSFORMATIF

              Pemikiran kedua kelompok tersebut, terefleksikan di dalam   35
          pernyataan resmi NCSS tahun 1971 berkaitan dengan konsep “social
          action” atau “social participation” sebagai keyakinan epistemologis baru
          bagi pengembangan PIPS. Dinyatakan bahwa “social participation is a
          necessary and essential component of modern-day social studies programs”
          yang terdapat di dalam “Social Studies Curriculum Guidelines” tahun 1971
          (Gary, 1971).
              Pernyataan NCSS tersebut dapat dipandang sebagai tonggak
          historis-epistemologis baru dalam perkembangan pemikiran PIPS.
          Keyakinan  epistemologi baru  ini dengan  sendirinya menolak  asumsi
          sebelumnya bahwa pengetahuan sendirilah yang akan mengarahkan
          individu untuk bertindak secara layak, seperti dalam keyakinan
          epistemologis Brunerian. Hal ini tidak berarti bahwa “struktur disiplin”
          sebagai substansi pengetahuan ilmiah menjadi tidak penting,
          melainkan lebih ditekankan pada “kebergunaan”nya dalam membantu
          anak  menjadi  aktor  atau  partisipan  dalam  proses-proses  sosial
          kemasyarakatan.
              Dengan kata lain, epistemologi baru dari NCSS 1971 bahwa PIPS
          dikembangkan sebagai program pendidikan yang memadukan antara
          pelibatan siswa secara aktif dengan perkembangan kemampuan
          berpikir terbaik mereka. Bahwa keterampilan intelektual akan mencapai
          perkembangan  terbaiknya  jika  keterampilan  tersebut  langsung  bisa
          digunakan/diterapkan
              Di luar institusi NCSS, sejumlah perkembangan signifikan juga
          terjadi dalam rangka pengembangan epistemologi PIPS selama periode
          1970-1980an seperti dicatat oleh Engle, Barr, Brubaker, Simon, dan
          William, Morrissett dari SSEC, Hertzberg, Barth, dan Shermis (Farisi,
          2005) adalah adanya fakta bahwa hingga periode tersebut telah dicapai
          sejumlah pijakan epistemologis bagi PIPS.
              Di antara berbagai pemikiran yang ada, yang menonjol dan menjadi
          karakteristik periode ini adalah pemikiran yang memandang penting
          pengembangan pendidikan berpikir kritis-reflektif yang berorientasi
          pada “masalah” dan “pemecahan masalah”. Perubahan orientasi ini di
          satu sisi, sebagai bentuk kepedulian dari para pakar dan pengembang
          PIPS agar sejak dini bisa melatih diri sebagai partisipan aktif di dalam
          kehidupan sosial. Bagi mereka, partisipasi sosial adalah komponen
          penting dan mendasar dalam program PIPS modern. Demikian
          dinyatakan  di  dalam “Garis-garis Besar kurikulum  PIPS”  (Social Studies
          Curriculum Guidelines) NCSS tahun 1971 (Gary, 1971). Di sisi lain, hal ini
          juga merefleksikan penolakan terhadap asumsi-asumsi sebelumnya
          bahwa penguasaan struktur disiplin ilmu dengan sendirinya dapat
          membimbing siswa ke arah tindakan yang layak”.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49