Page 41 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 41

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA

                      Diakui pula oleh Savage & Amstrong (1996), bahwa bahan-bahan
            32
                  kurikulum PIPS karya projek 1960an, hingga kini sedikit mendapat
                  perhatian di dalam pengembangan substansi program PIPS. Dewasa
                  ini hanya beberapa sekolah saja yang masih menggunakan bahan-
                  bahan  tersebut.  Salah  satu  faktornya  adalah  selain  karena  masih
                  terdapat kontroversi dalam hal konten, juga karena persoalan dana bagi
                  keberlanjutan pengembangan program tersebut lebih lanjut.
                      Terlepas dari kritik dan juga ‘kegagalan’ proyek-proyek PIPS di era
                  1960an, lahirnya gerakan “the new social studies” dengan segala hasilnya
                  berupa sejumlah kurikulum PIPS dan manualnya tersebut (betapapun
                  paradoksnya) tetap memiliki arti penting dalam evolusi historis-
                  epistemologis PIPS.
                      Pertama, karena gerakan tersebut menandai terjadinya perubahan
                  orientasi dalam PIPS dari program “pendidikan sosial” (social education)
                  menjadi program “pendidikan ilmu-ilmu sosial” (social science education).
                      Kedua,   pemikiran-pemikiran  yang   menjadi   keyakinan
                  epistemologis bagi para pengembang program PIPS  “baru” semakin
                  menegaskan arti penting sifat “integratif” dari program PIPS, serta betapa
                  kepentingan siswa sebagai hal pokok dalam pengembangannya, seperti
                  telah menjadi komitmen dan jatidiri awal PIPS.
                      Ketiga,  seperti dikatakan Hass dan Hertzberg bahwa antara
                  tahun 1960 hingga 1975 merupakan periode terjadinya reformasi dan
                  perkembangan yang sesungguhnya di dalam pendidikan sosial.
                      Berbarengan dengan eforia gerakan PIPS-Baru dengan proyek-
                  proyeknya, di tengah-tengah arus utama pemikiran PIPS era 1960an
                  yang mengarah pada pengembangan dimensi intelektual-keilmuan,
                  muncul  pula  pemikiran  yang  tak  kalah  gemanya,  yaitu  agar  dimensi
                  psikologis dan sosial PIPS juga mendapatkan penekanan. Bahkan,
                  gerakan “menentang arus” ini justru memberikan kekuatan tersendiri
                  bagi terjadinya pergeseran orientasi  dalam pemikiran  PIPS yang
                  “scientific oriented”; atau setidak-tidaknya bersifat gabungan, antara
                  dimensi psikologis-intelektual-sosial.
                      Gerakan yang dimaksudkan dipelopori oleh proyek-proyek
                  pengembangan  kurikulum  PIPS  pimpinan  Paul  R.  Hanna  (1965)  yang
                  berhasil  mengembangkan kurikulum  “the expanding of humans
                  community”. Gagasan awal kurikulum Hanna tersebut sudah dimulai
                  tahun 1930an dan  dielaborasi lebih  lanjut pada  tahun 1960an, justru
                  ketika gerakan PIPS berada di puncak kejayaan “intelektualme’.
                      Di dalam konsep kurikulum Hanna tersebut siswa ditempatkan
                  sebagai “pusat lingkaran”, dan secara bertahap dan konsisten meluas
                  ke lingkaran lingkungan-lingkungan sosial dari yang terdekat (sekitar)
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46