Page 37 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 37
NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
Argumen lain, juga bisa dirujuk dari pendapat Barr, Barth, & Shermis
28
(1977) dan Stanley (1985) bahwa pemikiran yang memandang PIPS
sebagai “social sciences tradition”, dengan penekanan pada penguasaan
struktur, metodologi, dan keterampilan dasar ilmu-ilmu sosial, pada
dasarnya sebagai “perluasan” dari konsep Wesley (1937). Dengan kata
lain, konsep PIPS ala Wesley tidak lain ditegakkan di atas fondasi “tradisi
ilmu-ilmu sosial” (social studies taught as social sciences), bukan psikologis
yang berorientasi pada minat, kebutuhan siswa. Karena itu pula, PIPS
akhirnya dipersepsikan sebagai “adaptasi pengetahuan” dan “fusi atau
integrasi”; “turunan” (offspring) atau “bagian dari” (a part of) disiplin ilmu-
ilmu sosial. Karena itu pula, dapat dipahami pandangan Somantri yang
menyatakan bahwa antara PIPS dengan Ilmu-ilmu Sosial sesungguhnya
tidak ada perbedaan secara “prinsipial”, melainkan hanya perbedaan
“gradual” dalam hal bagaimana materi keduanya diorganisasi.
Pemikiran intelektual-keilmuan Wesley (1937), Wronski (1986),
Frasser & West (1993) di atas, kemudian dielaborasi serta semakin solid
sebagai dasar pemikiran PIPS di era 1940-1950an dengan dukungan
penuh dari karya historiografi Johnson (1932) dan Tyron (1935) di atas.
Di kalangan pakar dan pengembang PIPS waktu itu, dominasi pemikiran
Johnson dan Tyron seperti tertuang di dalam karya historiografinya tadi,
dipandang sebagai disebut “konsensus bersejarah” yang memungkinkan
bangsa Amerika berhasil memecahkan perbedaan-perbedaan
pandangan yang terjadi waktu itu tanpa konflik.
Puncak evolusi pemikiran intelektual-keilmuan Wesley, Johnson
dan Tyron terjadi pada tahun 1960an, ketika para ilmuwan dan pendidik
ber-ijima’ bahwa penguasaan disiplin ilmu sebagai keniscayaan. Dalam
historiografi PIPS, era 1960an sering diklaim sebagai era “New Social
Studies”, yaitu suatu gerakan pembaharuan di kalangan komunitas
pakar dan pengembang PIPS yang bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas dan kualitas program PIPS, melalui penguasaan kemampuan
intelektual tingkat tinggi, dengan menempatkan metode inkuiri ilmiah
dan pendekatan struktur disiplin ilmu sebagai substansi bidang kajian
kurikulum PIPS. Tujuan utama PIPS adalah “mempelajari ilmu-ilmu sosial
secara mendasar dan komprehensif”. Pemikiran-pemikiran dari Bruner
(1978), Schwab, serta Peters & Hirst (Popkewitz & Maurice, 1991) menjadi
dasar-dasar pemikiran teoretik dan filosofis utama dari gerakan tersebut,
seperti telah diuraikan sebelumnya.
Di Amerika, konsep tersebut tetap dipertahankan dan
dikembangkan oleh “Social Science Education Consortium” (SSEC),
American Economic Association (AEA), Association of American Geographers
(AAG), National Council for Geographic Education (NCGE), American