Page 33 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 33
NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA
PIPS merupakan matapelajaran atau bidang kajian yang berkaitan
24
dengan organisasi dan perkembangan masyarakat manusia dan dengan
manusia sebagai anggota kelompok sosial. Maksudnya, bahwa PIPS
adalah matapelajaran yang menggunakan atau memanfaatkan data-
data ilmu-ilmu sosial untuk mempelajari hubungan manusia dalam
masyarakat dan manusia sebagai anggota masyarakat, dan sebagai
kekuatan dalam meningkatkan kesejahteraan manusia.
Tujuan utama PIPS adalah tercapainya tujuan sosial yaitu “social
efficiency” yang dipandang sebagai “kata kunci pendidikan modern”. CSS
tidak memberikan definisi yang jelas dan tegas apa yang dimaksud “social
efficiency”. Secara teoretik dan filosofis, konsep tersebut didasarkan
pada pemikiran Herbart bahwa PIPS sesungguhnya “delimiting the
social sciences for pedagogical use”, bukan sebagai “simplifying the social
sciences” seperti dalam konsepsi Wesley tahun 1937 (Farisi, 2005).
Di dalam laporan CSS tersebut, sekaligus juga dipopulerkan
istilah “Social Studies” sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Bahkan,
teoretisi PIPS belakangan seperti Rugg, Pierce, Tyron, Hanna, Taba,
Wilson, dan lain-lain (Farisi, 2005) memandang bahwa melalui laporan
tahun 1916 itu pula, CSS sesungguhnya telah menyusun garis-garis
besar konseptualisasi PIPS dan mulai terfokus serta terpola sebagai
PIPS yang spesifik. Maksudnya bahwa PIPS telah berkembang mantap
sebagai program pendidikan yang mengekspresikan dan menekankan
pada komitmen kuat untuk “kemajuan masyarakat”, yang semenjak
pertengahan abad 19 sudah menjadi isu dan perhatian dari para
pembaharu sosial (social reformers). Dengan demikian, pandangan
Winataputra (2001a; 2001b) yang menyatakan bahwa definisi Wesley
sebagai pilar epistemologis pertama PIPS, perlu dikoreksi.
Ditegaskan pula oleh CSS dalam dokumennya tahun 1916 (Dunn,
1916), bahwa tujuan lebih penting daripada materi. Penegasan ini
menggeser arti penting “materi” (subject matter) yang menjadi orientasi
pokok dalam pengembangan PIPS semenjak periode pertama, dan
menempatkan “tujuan” (ends) sebagai orientasi pokok PIPS. Untuk
mencapai tujuan tadi, materi PIPS dan metode pembelajarannya
perlu diadaptasikan kepada kebutuhan pertumbuhan sosial siswa
yang bersifat segera. Dengan kata lain, materi dan metode harus bisa
memberikan momen psikologis dan sosial, agar bisa lebih berfungsi
secara efektif terhadap pengembangan minat-minat siswa dan proses
pertumbuhan dirinya.
Di sisi lain, PIPS juga harus melatih siswa sebagai anggota masyarakat.
Karena itu, apapun nilai-nilai pribadi yang siswa miliki sebagai “personal
culture” sejauh tidak mengkontribusi kepada pelestarian efisiensi sosial,