Page 31 - Pendidikan IPS : Konstruktivistik da Transformatif
P. 31

NASKAH BUKU BESAR PROFESOR UNIVESITAS TERBUKA

                      Tugas dan tanggungjawab pendidikan di sekolah adalah
            22
                  melanjutkan dan meningkatkan kebiasaan-kebiasaan sosial siswa di
                  lingkungan keluarga ke dalam konteks lingkungan komunitas yang lebih
                  besar, yaitu sekolah. Tekanan utama tetap diberikan pada arti penting
                  pendidikan tentang komunitas kewarganegaraan, khususnya mengenai
                  hak siswa atas relasi-relasi sosialnya di lingkungan sekolah.
                      Bahkan dalam pandangan CSS, PIPS di sekolah harus secara sadar
                  memberikan  kepada  siswa  kemampuan  untuk  menafsirkan  tentang
                  hakikat komunitas di lingkungan keluarga, beserta peran-peran yang
                  ada di dalamnya. Hal ini dipandang penting untuk menanamkan
                  kesadaran sejak dini pada siswa mengenai sifat interdependensi antar-
                  individu di dalam sebuah komunitas.
                      Dari rekomendasi di atas, jelas bahwa CSS sangat menekankan
                  signifikansi  pengalaman  keseharian  siswa  di  rumah  sebagai  “faktor
                  utama  dan  pertama”  dalam  pengembangan  warganegara  yang  baik,
                  sebagai keyakinan epistemologisnya bagi pengembangan PIPS. Ketika
                  siswa masuk  sekolah pun,  CSS memandang  penting pemantapan
                  hak siswa atas pengembangan kemampuan hubungan-hubungan
                  sosialnya, melalui pengaitan kesadaran mereka atas pengalaman
                  berhubungan sosial di lingkungan keluarga dan sekitar. Juga ditekankan
                  bahwa pendidikan yang diberikan di sekolah harus pula “dimasukkan ke
                  dalam kehidupan pribadi siswa”. Dengan kata lain, siswa dan kehidupan
                  kesehariannya harus menjadi “basis atau titik pijak” PIPS di sekolah.
                      Sebuah konsep kunci yang dapat dicermati baik dari dokumen CSS
                  tahun 1913 dan 1915, berkaitan dengan komitmen bahwa PIPS sebagai
                  “socially oriented education”, adalah konsep tentang “community-civics”
                  yang oleh CSS dipandang sebagai elemen terpenting dari “warganegara
                  yang  baik”. “Community-civics” menurut CSS adalah  “kondisi
                  kewarganegaraaan di dalam konteks  komunitasnya”. Maksudnya,
                  seorang warganegara yang baik adalah mereka yang memiliki “perasaan
                  sosial” (social feeling), “pikiran sosial” (social thought), dan melakukan
                  “tindakan sosial” (social action) (Saxe, 1991:189; appendix). “Community-
                  civics” adalah kondisi warganegara yang baik, yaitu mereka yang
                  mampu:
                  1.   “memahami komunitasnya” atau  “memahami makna kehidupan
                      komunitasnya”;
                  2.   mengetahui “apa yang bisa dilakukan dan bagaimana melakukan
                      sesuatu untuk komunitasnya”;
                  3.   mengetahui apa yang menjadi hak komunitas yang perlu dihargai;
                      serta
                  4.   menunaikan kewajiban sosialnya secara penuh (Saxe, 1991).
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36