Page 129 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 129

QUALITY ASSURANCE OF  BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION

          Cina (Belawati, 2014). Di negara-negara Asia lainnya, adopsi OERs   117
          pada umumnya banyak dilakukan pada tatanan institusi pendidikan.
          Secara khusus di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan  Tinggi
          telah  meluncurkan  Program  Sistem  Pembelajaran  Daring  (SPADA)
          yang di antaranya memberikan hibah kepada perguruan tinggi untuk
          mengembangkan  OERs  dan  membaginya  melalui  jejaring  SPADA.
          Jauh  sebelum  SPADA  lahir,  banyak  perguruan  tinggi  juga  telah
          mengembangkan dan membagi materi perkuliahan secara terbuka di
          website mereka walaupun tidak menggunakan istilah OERs dan tidak
          mengadopsi lisensi terbuka. Universitas  Terbuka (UT) merupakan
          perguruan  tinggi  pertama  yang  secara  eksplisit  mengadopsi  konsep
          OERs dan mengeluarkan keputusan rektor untuk penggunaan lisensi
          terbuka (creative commons) pada produk-produk OERs-nya pada
          tahun 2014. Terakhir, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
          Teknologi dan Universitas  Terbuka meluncurkan portal MOOCs yang
          diberi nama Indonesia Cyber Education Institute atau ICE (https://icei.
          ac.id/). ICE merupakan sebuah market place yang menawarkan berbagai
          MOOCs dari perguruan tinggi-perguruan tinggi dan institusi anggota
          konsorsium yang saat ini berjumlah 35 dan menawarkan sekitar 658
          MOOCs berbahasa Indonesia, 29 MOOcs internasional, serta sekitar 1520
          MOOCs dari EdX dan 60 MOOCs dari XuetanX.com.
              Mencari OERs yang tersedia di dunia maya yang sesuai dengan
          kebutuhan memerlukan strategi tersendiri. Namun, sekarang telah
          banyak mesin pencari dan repositori yang dapat membantu, di
          antaranya  OASIS,  Mason OER Metafinder,  Merlot,  Connexions,  OER
          Commons, OERu, Class Central, Curriki, Open Scout, AMSER, Free Mencari,
          Edsitement!, Jorum, OpenCulture, Creative Commons, Khan Academy,
          OCW Consortium, ICE Institute, SUAKA UT, dan WikiEducator. Curriki dan
          WikiEducator bahkan telah berkembang menjadi semacam komunitas
          yang aktif  melakukan diskusi-diskusi akademik  terkait dengan  materi
          yang sedang menjadi hit dan dapat diikuti juga melalui situs jejaring
          sosial facebook dan twitter.
              Walaupun OERs semakin populer, masih banyak pihak yang tidak
          terlalu yakin untuk pemanfaatan OERs (OPAL, 2011) karena beberapa
          aspek yang dinilai belum memadai, di antaranya yang terkait aspek-
          aspek berikut.
          (1)  Kualitas
              OERs diciptakan oleh berbagai individu dan organisasi sehingga
              kualitas dapat sangat bervariasi. Beberapa OERs mungkin tidak
              direviu sejawat atau mungkin tidak memenuhi standar yang sama
              dengan materi pendidikan komersial.
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134