Page 125 - Quality Assurance of Blended and Online Learning : Standards and Implementation
P. 125

QUALITY ASSURANCE OF  BLENDED & ONLINE LEARNING: STANDARDS AND IMPLEMENTATION

              Perlu diketahui bahwa 5R merujuk pada hak untuk hal-hal berikut.  113
          (1)  Retain, yaitu membuat, memiliki, dan mengontrol salinan materi
              (misalnya mengunduh dan menyimpan salinannya [copy-an] untuk
              Anda sendiri).
          (2)  Revise,  yaitu mengedit, mengadaptasi, dan mengubah salinan
              materi (misalnya menerjemahkan ke bahasa lain).
          (3)  Remix, yaitu menggabungkan salinan asli atau revisi materi dengan
              materi lain yang ada untuk membuat sesuatu yang baru.
          (4)  Reuse,  yaitu menggunakan kembali baik salinan asli, hasil revisi,
              atau hasil remix materi Anda secara publik (misalnya di situs web,
              dalam presentasi, di kelas).
          (5)  Redistribute, yaitu membagikan salinan materi asli, hasil revisi,
              atau hasil remix dengan orang lain (misalnya mem-posting salinan
              secara online atau memberikannya kepada teman).

              Dengan kata lain,  open  content  adalah materi (content) yang
          disebarkan oleh penciptanya sebagai barang publik atau menggunakan
          lisensi yang membolehkan orang lain menggunakan materi tersebut
          sesuai dengan kebutuhannya (opencontent.org).
              Gerakan  open content berkembang pesat karena didasari
          paradigma keterbukaan dan pemberian kebebasan kepada pencipta
          untuk  menyebarkan  hasil  ciptaannya  tanpa  harus  diganggu  dengan
          permintaan izin dari orang-orang yang ingin menggunakan ciptaannya.
          Gerakan ini juga berkembang karena mahalnya harga buku dan bahan-
          bahan pustaka lainnya yang pada umumnya memiliki hak cipta yang
          sangat  restriktif.  Massachussetts  Institute  of  Technology  atau  MIT
          adalah universitas yang pertama kali, pada tahun 2001, secara resmi
          mengumumkan bahwa semua bahan perkuliahannya akan dibuka
          untuk umum melalui internet yang kemudian dikenal dengan nama MIT
          OpenCourseWare (MIT-OCW). Setelah MIT, banyak institusi pendidikan
          lain kemudian mengikuti jejak MIT dengan mengembangkan dan
          membuka materi perkuliahannya untuk publik. Demikian juga, banyak
          inisiatif pembuatan dan pendistribusian materi pengetahuan dilakukan
          oleh lembaga-lembaga  nonpendidikan lainnya. Kemudian,  UNESCO
          pada Forum The Impact of Open Courseware for Higher Education in
          Developing Countries pada tahun 2002 memperkenalkan istilah open
          educational resources (OERs) atau sumber pembelajaran terbuka yang
          meliputi semua jenis materi mulai dari potongan materi yang sangat kecil
          hingga materi utuh suatu mata kuliah, perangkat lunak pendidikan yang
          bersifat terbuka (OSS software), dan berbagai perangkat pembelajaran
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130