Page 259 - Science and Technology For Society 5.0
P. 259
222 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
untuk operon thi dan operon trp termasuk dalam gen yang mengatur
ketahanan terhadap gentamicin. Gen untuk thi termasuk gen yang
mengatur ketahanan terhadap kekurangan nutrien. Gen untuk operon trp
mengatur sintesis asam amino secara umum. Diperkirakan gen trp ini
mengatur ketahanan terhadap kurangnya asam amino pada keadaan
mikrogravitasi.
Perubahan virulensi bakteri juga terjadi dalam penerbangan angkasa
luar. Acres et al. (2021) mengamati chemotaxis dan motilitas bakteri E. coli
dalam simulasi mikrogravitasi. Penelitian ini mengamati regulasi ekspresi
gen yang mengatur motilitas atau pergerakan bakteri. Ekspresi gen itu
dipengaruhi oleh gen lain yang menghasilkan protein berupa faktor
transkripsi, maka perubahan ekspresi gen dalam keadaan tersebut akan
mempengaruhi bakteri. Salah satu gen yang diamati adalah gen hfq. Gen hfq
menghasilkan protein yang berperan sebagai post-transcriptional faktor.
Protein mengatur penggabungan antara sRNA dengan mRNA. Gen hfq
bersifat global regulator dan dapat mempengaruhi virulensi bakteri S.
typhimurium. Disimpulkan adanya pengurangan ekspresi gen hfq pada
bakteri E. coli dengan simulasi mikrogravitasi.
4. Efek dan Dampak Paparan Angkasa Luar pada Manusia
Penerbangan angkasa luar dan tinggal di stasiun angkasa luar
memberikan dampak tersendiri pada tubuh manusia. Seperti pada mikroba,
manusia juga terpapar pada berbagai perubahan mental lingkungan yang
tidak bersahabat selama penerbangan angkasa luar. Itu termasuk variasi
gravitasi (dari mikrograviti) untuk periode hiper-gravitasi, yang terjadi
selama peluncuran dan pendaratan. Paparan radiasi akut dan kronis
menimbulkan gejala seperti stres psikologis, hilangnya siklus nycthemeral,
gangguan ritme sirkadian normal, mengalami paparan suhu ekstrem,
variabel medan magnet, dan kondisi hiperkapnia. Pada misi perjalanan
angkasa luar yang lebih lama, gejala yang ditimbulkan yakni gangguan tidur,
perubahan mental, perubahan kekuatan otot, serta perubahan fisiologi
endokrin yang menginduksi perubahan kadar hormon dan metabolisme,
dan juga menyebabkan pergeseran mikrobioma dalam tubuh astronot dan
atau kru. Pada tingkat molekuler dapat terjadi perubahan stres oksidatif,
kerusakan DNA, disregulasi mitokondria, epigenetik (termasuk regulasi gen),
dan panjang telomer. Stresor penerbangan angkasa luar mempengaruhi