Page 256 - Science and Technology For Society 5.0
P. 256

~ Science and Technology for Society 5.0 ~  219


               dan Bacillus (11%). Pada tingkat spesies, ditemukan bahwa Staphylococcus
               aureus sebanyak 10%, sedangkan Pantoea conspicua dan Pantoea gaviniae
               masing-masing  sebanyak  9%.  Jamur  yang  ditemukan  didominasi  oleh
               Rhodotorula mucilaginosa dari famili Sporidiobolaceae (41% dari 81 isolat
               jamur yang diisolasi) dan Penicillium chrysogenum (15% dari 81 isolat fungi).
               Studi Sielaff et al. (2019) ini juga menyebutkan adanya dua bakteri patogen,
               yaitu  Klebsiela  pneumonia  dan  Seratia  marcescens.  Ini  menandakan
               pentingnya  penelitian  tentang  kemungkinan  adanya  penularan  penyakit
               pada astronot, terutama karena di angkasa luar terjadi pengurangan sistem
               imunitas astronot. Penelitian ini dapat diprioritaskan pada metabolism dan
               perkembangbiakan bakteri tersebut.
                   Bakteri dari genus Mycobacterium juga ditemukan di stasiun angkasa
               luar.  Sebelum  dioperasikannya  stasiun  angkasa  luar  ISS,  bakteri
               Mycobacterium juga pernah ditemukan di stasiun angkasa luar Salyut dan
               Mir  milik  Rusia  serta  stasiun  angkasa  luar  Skylab  milik  Amerika  Serikat.
               Mycobacterium termasuk bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada
               manusia  dan  mencakup  penyakit  yang  sulit  disembuhkan.  Karena  itu,
               penelitian tentang golongan bakteri ini juga perlu dilakukan di masa depan
               (Simoes & Antunes, 2021).
                   Selain  pada  bakteri  dan  jamur,  perubahan  populasi  virus  juga
               ditemukan  pada  astronot.  Virus  Varicella-Zooster  meningkat  dari  41%  di
               space  shuttle  menjadi  65%  dalam  penerbangan  ISS.  Virus  Epstein-Barr
               meningkat dari 82% menjadi 96%, dan virus citomegalo meningkat dari 47
               menjadi 61%. Penerbangan pada space shuttle berlangsung selama 10-16
               hari sedangkan penerbangan di stasiun ISS berlangsung selama lebih dari
               180  hari.  Lamanya  penerbangan  di  stasiun  ISS  dibanding  penerbangan
               dengan  space  shuttle  menunjukkan  bahwa  semakin  lama  waktu
               penerbangan  angkasa  luar,  makin  meningkat  populasi  virus  pada  tubuh
               manusia (Rooney, Crucian, Pierson, Laudenslager, & Mehta, 2019).
                   Virus Herpes terdapat pada 70-95% manusia di seluruh dunia. Virus ini
               pada umumnya bersifat laten atau dorman ketika masuk ke dalam tubuh
               manusia.  Namun  pada  saat  tubuh  manusia  mengalami  stress  atau
               penurunan  fungsi  imun,  virus  herpes  menjadi  reaktif.  Pada  penelitian
               Rooney et al. (2019) ditemukan adanya luka kulit pada astronot yang selesai
               melakukan  penerbangan.  Hal  ini  ditemukan  peningkatan  hormon  yang
               berhubungan  dengan  stress  seperti  kortisol,  dehidropiandrosteron,
               epinefrin, dan norepinefrin. Karena itu adanya peningkatan populasi virus di
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261