Page 251 - Science and Technology For Society 5.0
P. 251
214 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
sebagai contoh astronot dapat memindahkan peralatan berat ratusan
kilogram dengan ujung jari mereka (NASA, 2012).
Radiasi terjadi ketika energi melakukan usaha melewati media atau
melewati ruang, dan kesudahannya diserap oleh benda lain. Radiasi dapat
berupa radiasi ionisasi (misalnya sebagaimana terjadi pada senjata nuklir,
reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga bisa berarti radiasi
elektromagnetik (yaitu gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya
tampak, sinar ultra violet, radiasi sinar X, maupun radiasi akustik). Penyebab
terjadinya radiasi adalah adanya energi yang terpancar, yaitu luar dalam
garis lurus ke segala arah dari suatu sumber (WHO, 2016). Radiasi ionisasi
adalah jenis radiasi yang memiliki energi yang cukup untuk
mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron
yang terlempar dari cangkang atom elektron yang akan memberikan
muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi dan bisa
mengakibatkan mutasi dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di
limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah. Jenis utama radiasi
adalah alfa, beta, dan sinar gamma (WHO, 2016).
Kontaminasi mikroba pada pesawat ruang angkasa dapat diminimalkan
bergantung pada teknik dan budaya yang menunjukkan rendahnya
kontaminasi mikroba pada bagian pesawat angkasa luar. Penelitian secara
komprehensif mengenai kontaminasi mikroba dari penjelajahan Mars
Curiosity mengungkapkan bahwa lebih dari 350 strain yang berbeda
terhindar dari dekontaminasi bakteri di ruangan bagian dalam pesawat
angkasa luar. Hal ini dikarenakan banyak kontaminan tersebut tahan
terhadap suhu ekstrim dan kerusakan yang dimediasi ultraviolet-C.
Meskipun ekstrofil lingkungan dapat memungkinkan menjadi ancaman bagi
infrastruktur pesawat ruang angkasa melalui biofouling, tetapi tidak
menimbulkan risiko kesehatan bagi kru (Siddiqui et al., 2021).
Zea et al. (2016) mengamati perubahan perilaku bakteri di angkasa luar
berdasarkan kajian genetika molekuler. Beberapa perubahan yang sudah
diketahui misalnya berkurangnya kepekaan bakteri terhadap antibiotik dan
meningkatnya virulensi. Selain itu, diketahui bahwa bakteri mengalami
peningkatan fase lag selama kurva pertumbuhan dan mengalami
pertambahan lapisan biofilm dalam keadaan mikrogravitasi. Untuk
mengetahui perubahan perilaku bakteri berdasarkan aktivitas gen, maka
diadakan penelitian dengan membandingkan kultur bakteri di Bumi dan di
stasiun angkasa luar ISS. Dilakukan dengan menambahkan antibiotik pada