Page 247 - Science and Technology For Society 5.0
P. 247

210  ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~


          PENDAHULUAN

             Salah  satu  bagian  dari  biodiversitas  adalah  keanekaragaman
          mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki ciri berupa kemampuan untuk
          hidup di sekitar manusia dan bahkan  di dalam tubuh manusia. Pengaruh
          mikroorganisme  sangat  penting  bagi  suatu  penerbangan  antariksa.  Pada
          penerbangan  antariksa,  para  astronot  hidup  berdekatan  dalam  ruangan
          tertutup, dengan pilihan pengobatan yang terbatas, dan transmisi mikroba
          yang dapat meningkat dalam keadaan mikrogravitasi (Mahnert et al., 2021).
          Mikroorganisme akan menjadi komponen yang harus diperhatikan, karena
          mikroorganisme  dapat  melekat  pada  teknologi  angkasa  luar,  seperti
          pesawat ruang angkasa atau pakaian antariksa, pada bahan organik, dan
          bahkan pada kita (mikrobioma manusia). Kita perlu memiliki pemahaman
          yang jelas tentang betapa berbahayanya mikroorganisme yang berada di
          tubuh atau di lingkungan sekitar, mengingat selama misi angkasa luar, akses
          astronot  ke  bantuan  medis  dan  obat-obatan  akan  sangat  terbatas.
          Kemajuan  teknologi  diperlukan  untuk  menjamin  keberhasilan  dan
          pengurangan  segala  kemungkinan  risiko  kesehatan  dan  lingkungan  bagi
          para  astronot,  serta  lokasi  yang  sedang  dieksplorasi  (Simoes  &  Antunes,
          2021).
             Resistensi  antimikroba  (AMR)  merupakan  masalah  kesehatan  global
          (Urbaniak et al., 2018). Sebagai upaya meminimalkan ancaman ini terhadap
          astronot yang mungkin kekebalannya terganggu yang akan berdampak pada
          risiko yang lebih besar terkena infeksi antimikroba patogen resisten, studi
          komprehensif  "resistome"  International  Space  Station  (ISS)  dilakukan.
          Penelitian ini menggunakan teknik Whole Genome Sequencing (WGS) dan
          uji resistensi antibiotik difusi disk, yaitu 9 organisme tingkat 2 keamanan
          hayati diisolasi dari ISS dinilai resistensi antibiotiknya. Analisis molekuler gen
          antimicrobial  resistance  (AMR)  dari  24  sampel  permukaan  yang
          dikumpulkan dari ISS selama 3 peristiwa pengambilan sampel yang berbeda
          selama  rentang  satu  tahun  dianalisis  dengan  Ion  AmpliSeq™  dan
          metagenomik.  Hasil  uji  difusi  cakram  menunjukkan  bahwa  Enterobacter
          galur  bugandensis  dan  Staphylococcus  haemolyticus  menjadi  resisten
          terhadap  semua  9  antibiotik  yang  diuji.  Ion  AmpliSeq™  mengungkapkan
          bahwa 123 gen AMR ditemukan, dengan gen yang bertanggung jawab untuk
          resistensi beta-laktam dan trimetoprim menjadi yang paling melimpah dan
          tersebar luas. Gen yang terlibat dalam resistensi antimikroba telah diperiksa
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252