Page 255 - Science and Technology For Society 5.0
P. 255

218  ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~


             Mikrobiom  adalah  mikroorganisme  yang  hidup  di  tubuh  manusia,
          termasuk astronot yang sedang berada di pesawat angkasa luar. Voorhies et
          al.  (2019)  mengamati  mikrobiom  yang  ada  pada  astronot  selama  enam
          bulan berada di stasiun ISS. Mikrobiom yang diamati adalah yang berada di
          hidung,  lidah,  kulit,  dan  saluran  pencernaan  astronot.  Sampel  diambil
          sebanyak  sepuluh  kali  dari  sejak  sebelum,  selama,  dan  sesudah
          penerbangan.  Hasil  penelitian  menunjukkan  adanya  perubahan
          keanekaragaman mikrobiom selama penerbangan angkasa luar.
             Pengamatan  pada  mikoba  di  saluran  pencernaan  menunjukkan
          peningkatan kesamaan jenis mikroba di saluran pencernaan antar astronot.
          Beberapa  faktor  diperkirakan  ada  hubungannya  dengan  meningkatnya
          kesamaan mikroba usus pada para astronot. Salah satu faktor adalah kondisi
          fisiologis  astronot  seperti  stres,  perubahan  sistem  imun,  atau
          mikrogravitasi.  Selain  itu,  diperkirakan  karena  pilihan  makanan  para
          astronot relatif lebih seragam dibanding pilihan makanan selama di Bumi
          (Voorhies et al., 2019). Penelitian Voorhies et al. (2019) juga menunjukkan
          adanya  peningkatan  bakteri  yang  berkaitan  dengan  reaksi  peradangan.
          Selama pengamatan, terjadi peningkatan populasi bakteri Fusicatenibacter,
          Pseudobutyvibrio,  Akkermansia  dan  Parasutterella,  yang  disertai
          peningkatan kadar sitokin. Bakteri Parasutterella sering dikaitkan dengan
          terjadinya  radang  usus.  Bakteri  Fusicatenibacter,  Pseudobutyvibrio,  dan
          Akkermansia  yang  mempunyai  sifat  anti  peradangan  terlihat  menurun
          kelimpahan  relatifnya.  Selain  itu,  ditemukan  juga  peningkatan  signifikan
          kadar  sitokin  yang  bersifat  pro-inflamasi  seperti  Interleukin-8,  (IL-8)  dan
          Interleukin-1 beta.  Karena  itu  Voorhies  et  al.  (2019)  menyarankan  agar
          astronot mengkonsumsi minuman probiotik untuk menjaga agar mikrobiom
          dalam  ususnya  selalu  bersifat  baik  dan  meningkatkan  sistem  imunitas
          tubuh.
             Studi  lain  yang  dilakukan  oleh  Sielaff  et  al.  (2019)  mengadakan
          pengamatan atas bakteri dan jamur yang hidup di delapan tempat di stasiun
          angkasa luar ISS selama tiga kali penerbangan dalam jangka waktu 14 bulan.
          Metode pengamatan adalah dengan kultur dan qPCR, menunjukkan bahwa
          umumnya mikroba yang hidup di ISS adalah terdiri atas bakteri dan jamur.
          Filum  bakteri  yang  didapat  yaitu  Actinobacteria,  Firmicutes,  dan
          Proteobacteria. Adapun filum jamur yang ditemukan adalah Ascomycetes
          dan Basidiomycetes. Pada tingkat genus, yang dtemukan adalah bakteri dari
          genus Staphylococcus (26% total isolate yang diidentifikasi), Pantoea (23%),
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260