Page 258 - Science and Technology For Society 5.0
P. 258

~ Science and Technology for Society 5.0 ~  221


                   Berbanding  terbalik  dengan  Proyek  Stasiun  Angkasa  Luar  Tiongkok
               “Tiangong”  menurut  Hong  pada  tahun  2018.  Stasiun  ini  mengadopsi
               dukungan  kehidupan  regenerasi  yang  terwujud  pada  sistem  untuk
               mewujudkan  daur  ulang  sumber  daya.  Sistem  pendukung  kehidupan
               regeneratif  termasuk  elektrolit,  produksi  oksigen,  penghilangan  karbon
               dioksida regeneratif, melacak penyerapan gas berbahaya, pengumpulan air
               kondensat dan pengobatan, pengumpulan dan pengobatan urin. Stasiun ini
               menerapkan  kontrol  terpadu  dari  komposisi  gas,  tekanan,  suhu,  dan
               kelembaban  di  dalam  kabin,  serta  manajemen  pemulihan  air,  kontrol
               mikrobiologi, dan limbah manajemen. Stasiunnya juga dilengkapi dengan
               sejumlah  kehidupan  non-daur  ulang,  serta  sistem  asuransi  untuk
               pemeliharaan dan pemeliharaan darurat.

               3.  Perubahan Populasi dan Keragaman Mikrobiota
                   Tubuh  manusia  memiliki  lebih  dari  1000  spesies  bakteri.  Semakin
               banyak jenisnya, semakin tinggi tingkat kesehatan manusia (Hanski et al.,
               2012).  Selama  penerbangan  angkasa  luar,  terjadi  perubahan  jumlah  dan
               keragaman  bakteri  mikrobiota.  Voorhies  &  Lorenzi  (2016)  memeriksa
               sampel kotoran astronot, ditemukan adanya peningkatan jumlah mikroba
               tertentu sedangkan diversitas mikroba menurun. Bakteri yang bertambah
               jumlahnya  selama  penerbangan  adalah  Serratia  marcences  dan
               Staphylococcus  aureus.  S.  aureus  merupakan  suatu  jenis  bakteri  yang
               bersifat patogen. Kedua jenis bakteri itu ditemukan dapat berpindah dari
               satu orang ke orang lain selama penerbangan di angkasa luar. Penelitian
               Voorhies  &  Lorenzi  (2016)  ini  belum  mengamati  pengaruh  perubahan
               mikrobioma  usus  terhadap  kesehatan.  Mikrobioma  perut  mempengaruhi
               pencernaan,  metabolisme,  dan  imunitas.  Selain  itu,  mikrobioma  juga
               menyebabkan perubahan pada tulang, otot dan otak. Menurut Siddiqui et
               al. (2021), terjadi perubahan komposisi dan fungsi mikroba usus manusia
               selama dalam penerbangan ISS.
                   Penelitian Aunins et al. (2018) menguji pengaruh antibiotika gentamicin
               terhadap kultur E. coli di stasiun ISS. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah
               49  jam  dalam  situasi  tanpa  bobot  di  angkasa  luar,  E.  coli  menunjukkan
               ketahanan yang lebih tinggi terhadap antibiotik dibanding ketika diamati di
               Bumi.  Ditemukan  juga  adanya  perubahan  ekspresi  63  gen  dalam
               menghadapi  peningkatan  konsentrasi  antibiotik.  Selain  itu,  ditemukan
               adanya peningkatan hasil ekspresi 50 gen yang berkaitan dengan stress. Gen
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263