Page 229 - Science and Technology For Society 5.0
P. 229

192  ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~


          energi harian manusia sebanyak 2100 kkal dan dapat dikonsumsi oleh segala
          usia  sehingga  angka  kematian  dapat  dikurangi  dan  bisa  menjadi  sumber
          nutrisi  harian  selama  lima  belas  hari  pasca  bencana  (IOM,  1995).  Lebih
          lanjut, kandungan energi sebanyak 2100 kkal terdiri dari 35-45% lemak, 10-
          15% protein, dan 40- 50% karbohidrat.
             Menurut  Ekafitri  dan  Faradilla  (2011)  pada  dasarnya  produk  pangan
          darurat dapat diproduksi dari komoditas apa saja. Namun idealnya pangan
          darurat diproduksi dari bahan-bahan yang dapat dengan mudah dihasilkan
          oleh negeri sendiri. Bentuk pangan darurat dapat berupa  food bar, yaitu
          produk pangan padat yang berbentuk batang dan merupakan campuran dari
          berbagai bahan yang digabungkan menjadi satu dengan bantuan pengikat.
          Pengikat dalam bars dapat berupa sirup, nougat, karamel, coklat, dan lain-
          lain. Bentuk bars dipilih karena kemudahan dalam konsumsi.
             Pengembangan bligo menjadi food bar untuk pangan darurat diawali
          dengan proses pembuatan tepung bligo terlebih dahulu. Bligo ditimbang
          berat  awalnya,  dikupas  kulitnya  dan  dibuang  bijinya.  Setelah  itu  bligo
          diparut dan diblanching selama 5 menit. Parutan bligo dikeringkan dalam
                                        0
          oven  selama  11  jam  pada  suhu  70 C.  Parutan  bligo  yang  sudah  kering
          kemudian dihancurkan menggunakan blender dan disaring menggunakan
          ayakan  60  mesh  hingga  menjadi  tepung  (Gambar  3).  Tepung  bligo  yang
          dihasilkan kemudian dilakukan analisis proksimat.
             Tepung bligo yang menjadi bahan baku food bar selanjutnya dicampur
          dengan beberapa bahan seperti margarin, gula, susu dan tepung kedelai
          menggunakan  mixer  hingga  terbentuk  adonan  yang  menyatu.  Formulasi
          yang  digunakan  yaitu  proporsi  tepung  bligo:tepung  kedelai  yaitu  50:50;
          70:30 ; dan 30: 70. Adonan kemudian ditempatkan dalam loyang yang telah
                                                       0
          dioles minyak dan dipanggang dalam oven bersuhu 120 C selama 45 menit
          (Gambar  3).  Dari  penelitian  ini  didapatkan  data  mengenai  kandungan
          proksimat tepung dan food bar bligo dan nilai kekerasan produk.
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234