Page 94 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 94
Suripto & Sumiyati, Kompetensi Lulusan Lembaga Pendidikan
Pada pengelompokkan menurut kesenangan berkawan,
kelas dibagi dalam beberapa kelompok Uumlah kelompok
tergantung pada besarnya kelas) atas dasar
perkawanan/kesenangan bergaul diantara mereka. Kelompok
terdiri dari 4-6 orang atau lebih yang menurut mereka merupakan
kawan-kawan dekat. Mereka duduk mengelilingi meja yang telah
disusun sedemikian rupa dalam keadaan berhadapan. Dalam
pengelompokkan seperti ini, setiap siswa mempelajari atau
berbuat hal yang sama dengan sumber yang sama.
Selanjutnya pengelompokkan menurut kemampuan,
didasarkan pada kenyataan bahwa ada siswa yang pandai,
sedang, dan lambat dalam mempelajari sesuatu. Untuk
memudahkan pelayanan guru, siswa dikelompokkan ke dalam
kelompok cerdas, sedang/menengah, dan lambat.
Pengelompokkan seperti ini diubah sesuai kesanggupan
individual dalam mempelajari mata pelajaran. Pengelompokkan
demikian akan menuntut program-program khusus (bantuan
remidi) untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami
kesulitan khusus dalam mata pelajaran tertentu.
Sedangkan pada pengelompokan menurut minat, guru
perlu terus-menerus mengamati setiap minat siswa, kemudian
siswa-siswa yang melakukan kegiatan belajar yang sama
dikelompokkan. Di samping itu, guru perlu beri dorongan kepada
siswa untuk berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain.
lhwal pengelolaan fisik diarahkan pada penataan ruang
kelas yang mencakup: (1) pengaturan tempat duduk; (2)
pengaturan alat-alat pelajaran; (3) penataan keindahan dan
kebersihan kelas, dan; (4) ventilasi dan cahaya. Pada umumnya
2
luas ruangan sebuah kelas di Indonesia adalah 56 m . Secara
ideal ruangan kelas seluas ini diisi oleh sekitar 20-25 siswa. Jika
ruangan itu diisi lebih dari itu, maka efisiensi belajar tidak akan
tercapai. Sebab, besar atau kecilnya ruang kelas ikut menentukan
proses belajar mengajar. Ruang kelas yang terlalu besar adalah
keluhan umum para guru dan bahkan banyak yang percaya
bahwa perbaikan mutu pengajaran langsung dapat dicapai
dengan mengurangi besarnya kelas. Hal ini dimaklumi, karena
dengan besarnya kelas akan menyulitkan guru mengelola proses
belajar mengajar yang kondusif. Sebaliknya, kecilnya kelas akan
82