Page 27 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 27
Cakrawala Pendidikan 3
terdapat dalam pikiran, sumber pengetahuan adalah ide dalam
diri manusia, dan proses belajar adalah pengembangan ide yang
telah ada dalam pikiran. Sedang bagi penganut realisme realita
terdapat dalam dunia fisik, sumber pengetahuan adalah
pengalaman sensori, dan belajar merupakan kontak atau interaksi
individu dengan lingkungan fisik.
Pandangan lain tentang belajar, selain dari pandangan
para filosup idealisme dani realisme tersebut di atas, berasal dari
pandangan para akhli psikologi (Suryabrata, 1980), yang antara
lain dirintis oleh Wiliam James, John Dewey, James Cattel dan
Edward Thorndike tahun 1890-1900 (Beii-Gredler, 1986). Pada
dasarnya para ahli psikologi melihat belajar sebagai proses
psikologis yang disimpulkan dari hasil penelitian tentang
bagaimana anak berpikir (Hall, 1883), atau disimpulkan dari
bagaimana binatang belajar (Thorndike, 1898) atau dari hasil
pengamatan praktek pendidikan (Dewey, 1899). Sejalan dengan
mulai berkembangnya disiplin psikologi pada awal abad 20
berkembang pula berbagai pemikiran tentang belajar yang digali
dari berbagai penelitian empiris. Pada jaman itu mulai
berkembang dua kutub teori belajar yakni teori behaviorisme dan
teori gestalt. Kunci dari teori behaviorisme yang digali dari
penelitian Ivan Pavlop pemenang hadiah Nobel tahun 1904, dan
V.M.Bechtereve serta A.B. Watson adalah proses relasi antara
stimulus dan respon (S-R), sedang teori gestalt adalah relasi
antara bagian dengan totalitas pengalaman. Sejak itu maka
berkembang berbagai teori belajar yang bertolak dari ontologi
penelitian yang berbeda-beda tetapi semua bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana belajar sesungguhnya terjadi.
Keterkaitan substantif dan fungsional belajar dan
pembelajaran terletak pada simpul terjadinya perubahan prilaku
dalam diri individu. Keterkaitan fungsional pembelajaran dengan
belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk
menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan
parameter pembelajaran. Walaupun demikian perlu diingat bahwa
tidak semua proses belajar merupakan konsekuensi dari
pembelajaran. Misalnya, seseorang berubah prilakunya yang
cenderung ceroboh dalam menyeberang jalan raya setelah ia
secara kebetulan melihat ada orang lain yang, ketika
menyeberang, tertabrak sepeda motor karena ketidak hati-
15