Page 22 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 22
Winataputra, Standar Nasional Pendidikan
pendidikan yang dikelola masyarakat, serta pembedaan antara
pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.
Dimensi nasional dari kurikulum digariskan dalam bentuk
enumerasi bahan kajian yang harus menjadi dasar dan orientasi
serta dasar psikopedagogis dan sosiopedagogis dari kurikulum
sebagaimana hal itu dinyatakan pada Ayat (3) bahwa:
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
1. peningkatan iman dan takwa;
2. peningkatan akhlak mulia;
3. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. tuntutan dunia kerja;
7. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8. agama;
9. dinamika perkembangan global; dan
10. persatuan nasion a I dan nilai-nilai kebangsaan.
Sebagai latar belakang pemikiran perlu disadari bahwa
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah sampai dengan saat
ini ( Mulai dari Kurikulum 1946 s/d Kurikulum 1994) dirasakan
terlalu sarat isi dengan organisasi yang sangat terstruktur, steril
terhadap lingkungan dan perkembangan masyarakat, dan lebih
menekankan pada penguasaan pengetahuan relatif terhadap
pengembangan sikap dan keterampilan hidup. Kondisi tersebut
terjadi karena kuatnya tradisi kurikulum barbasis mata pelajaran
(subject-centered curriculum) dan tidak terjadinya kajian
kebutuhan kurikuler yang memadai sebagai landasan
pengembangan kurikulum. Hal itu diperparah lagi oleh penyiapan
sarana dan prasaran pembelajaran yang tidak mendukung
implementasi kurikulum secara memadai, mulai dari
perencanaan, pengadaan, dan pendistribusian sarana dan
prasarana pendidikan, antara lain buku pelajaran, secara
nasion a!.
Oleh karena itu agar kurikulum pendidikan dasar dan
menengah yang akan datang itu lebih diversifikatif sehingga lebih
fleksibel dan adaptif terhadap kehidupan masyarakat, diperlukan
strategi pengembangan kurikulum yang bersifat sistemik atas
10