Page 148 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 148
Farisi, Konteks, Struktur, dan Pola Organisasi
sebagai makhluk sosio-kultural, kondisi atau realitas masyarakat,
serta karakteristik dan realitas masyarakat Indonesia, kebudayaan
nasional, ideologi negara
Pola Organisasi Materi Kurikulum SO
Oalam pandangan Piaget dan Vygotsky, organisasi
muatan internal anak terbentuk di dalam suatu organisasi sistemik
atau tubuh informasi dan keyakinan yang tersimpan dalam bentuk
skema-skema yang saling berkaitan satu dengan lain
membangun sebuah jaringan struktural-fungsional; bukan sebatas
sebagai agregat dari kemampuan, keterampilan, dan potongan-
potongan informasi yang terpisah-pisah (Thomas, 1979; Kozulin,
1998).
Pola perkembangan organisasinya sendiri menurut
Piaget, mengikuti prinsip sirkularitas atau siklus-berjenjang
sejalan dengan tahapan perkembangan personal peserta didik;
atau menurut Vygotsky mengikuti prinsip saling kerjasama, saling
mendukung, dan saling memediasi di antara fungsi-fungsi
psikologis (Kozulin, 1998) melalui mekanisme internal atau intra-
psikologis; mekanisme interpersonal, inter-psikologis, atau sosial;
juga melalui mekanisme eksternal atau sosiologis. Oengan
demikian, maka secara paradigmatik, materi kurikulum SO
dipandang memiliki sebuah pola organisasi dan struktur, apabila
tercipta dalam bentuk sebuah jalinan atau relasi sistemik yang
saling berkaitan penuh makna di antara satu bagian materi
dengan bagian materi yang lain, hingga membangun sebuah
totalitas atau kesatuan bidang-materi berdasarkan prinsip
sirkularitas atau siklus-berjenjang, serta sejalan dengan
mekanisme-mekanisme personal, interpersonal, dan sosiologis.
Berdasarkan konteks dan prinsip di atas maka pola
organisasi materi kurikulum SO perlu dikembangkan berdasarkan
prinsip a student's psychological, socio-cultural, and intellectual
horizons reconstructions character-based; artinya bahwa materi
kurikulum SO: (1) dapat dimengerti, dijelaskan, dan dimaknai
secara personal. Artinya, bahwa pola organisasi isi kurikulum
harus assimilatif, akomodatif, dan adaptif dengan mekanisme-
mekanisme dan fungsi-fungsi internal peserta didik; (2)
merupakan alat-alat psikologis yang bersifat sosiokultural yang
136