Page 144 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 144
Farisi, Konteks, Struktur, dan Pola Organisasi
berupa situasi atau lingkungan fisikal, psikologis, sosial, dan
kultural; baik bersifat personal, interpersonal, maupun sosial-
kemasyarakatan (Cornbleth, 1991; Gauvain, 2001; Johnson,
2002) yang dipandang berpengaruh terhadap proses dan hasil
materi kurikulum yang dikembangkan. Konteks pengembangan
materi kurikulum yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
materi kurikulum SO, meliputi: (1) konteks personal; (2) konteks
inter-personallsosiokultural; dan (3) konteks sosial, kultural, dan
historikal masyarakat.
Konteks Personal
Konteks personal dimaksudkan kondisi atau lingkungan
internal yang sudah terdapat dan terbentuk di dalam diri peserta
didik, yang mempengaruhi dan membatasi dalam
mengabstraksikan, mengorganisasikan, dan menggunakan obyek
(informasi, nilai, sikap, tindakan) yang dialami. Konteks personal
peserta didik yang menjadi dasar pengembangan tersebut adalah
konstruksi pengetahuan awal; domain pengalaman; jaringan
struktur internal, domain psikologi, dan identitas sosiokultural
peserta didik. Konteks ini menyediakan prinsip bahwa materi
kurikulum harus dapat dimengerti, dijelaskan, dan dimaknai
secara personal o/eh peserta didik (individually defined) (Ausubel,
1963; Bruner, 1978; Dewey, 1964; Gagne, 1977; Purta, 1991;
Suparno, 1997).
Konstruksi pengetahuan awal, adalah konstruksi
pengetahuan yang sudah terdapat di dalam struktur kognitif
(cognitive scheme) peserta didik tentang alam semesta yang
dibangun dan dikembangkan dari keseharian pengalaman
personal, sosial dan kulturalnya di masyarakat. Konstruksi
pengetahuan awal peserta didik tersebut terdiri dari: (1) konstruksi
pengetahuan alamiah yang dibangun secara personallpsikologis
melalui mekanisme-mekanisme intra-psikologis atau fungsi-fungsi
psikologisnya-persepsi, memori, perhatian, dll; (2) konstruksi
pengetahuan interpersonal/sosiokultural yang dibangun
berdasarkan mekanisme hubungan-hubungan interpersonal
antara peserta didik dengan sejawat atau orang lain, dan dalam
hubungan-hubungan dialektis individu dengan konteks lingkungan
kehidupan sosial-kultural tertentu melalui alat-alat psikologis
132