Page 145 - Cakrawala Pendidikan : Implikasi Standardisasi Pendidikan Nasional Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
P. 145
Cakrawala Pendidikan 3
dalam bentuk artifak-artifak simbolik-tanda, simbol, teks/tulisan,
sistem numerikal, rumus, alat-alat simbolik-grafis; dan (3)
konstruksi pengetahuan sosiologis yang dibangun dalam proses-
proses sosialisasi dan pembudayaan oleh masyarakat (Kozulin,
1998).
Domain pengalaman; adalah segala bentuk pengalaman
yang telah dimiliki oleh peserta didik berdasarkan obyek yang
dialami. Pengalaman yang dimaksudkan dibatasi pada
pengalaman edukatif, yaitu setiap jenis pengalaman peserta didik
yang memiliki relevansi, kebermaknaan, dan signifikansi dengan
keseluruhan jenis pengalaman belajar kurikuler, dalam rangka
pengembangan kreativitas dan produktivitasnya (Dewey, 1963).
Signifikansi domain pengalaman sebagai konteks rekonstruksi
pola organisasi materi awalnya dikemukakan oleh Piaget. Namun,
pengembangan dasar-dasar filosofinya dirumuskan oleh Dewey
(1938) dalam karyanya 'Experience and education'. Domain
pengalaman peserta didik dapat dibedakan menjadi: pengalaman
kognitif dan meta-kognitif; pengalaman sosial-budaya;
pengalaman fisikal; pengalaman logika-matematika; dan
pengalaman normatif/afektual.
Jaringan struktur internal; adalah suatu organisasi
sistemik yang saling berkaitan atau saling berhubungan di antara
tiga struktur, yakni: (1) muatan, yaitu jaringan konseptual (Toulmin
menyebut sebagai ekologi konseptual, afektual, tindakan, dan
pengalaman yang digunakan ketika individu mempersepsi,
memahami, mengingat, menginternalisasi dan bertindak atas
obyek (pengetahuan, nilai, moral, sikap, dan tindakan); (2)
operasi-operasi, yaitu kemampuan memanipulasi,
mentransformasikan, menggunakan, dan mengontrol obyek dan
struktur internal untuk mencapai suatu pengertian dan
membangun struktur internalnya, meliputi: operasi
kognitif/metakognitif, afektif, dan motorik; dan (3) fungsi-fungsi,
yaitu kemampuan individu untuk mengembangkan atau
meningkatkan muatan struktur kognitif, afektif, dan motoriknya.
Fungsi-fungsi tersebut meliputi: fungsi-fungsi alamiah yaitu fungsi-
fungsi internal yang dibangun oleh individu melalui mekanisme-
mekanisme intra-psikologisnya (Gagne, 1977; Bruner, 1978;
Cornbleth, 1991; Purta, 1991; Karthwohl, 2002); dan fungsi-fungsi
budaya, yaitu fungsi-fungsi internal yang dibangun oleh individu
133